• Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Redaksi
Lampungnews.com
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial
No Result
View All Result
Lampungnews.com
No Result
View All Result

Bantuan untuk Palestina Dipangkas, Kehidupan Warga Gaza Kian Sulit

Alian by Alian
8 Februari 2018
in Internasional
Seorang anak pengungsi di Kamp Jabaliya membawa air yang sangat sulit didapatkan di Gaza. (REUTERS/Mohammed Salem)

Seorang anak pengungsi di Kamp Jabaliya membawa air yang sangat sulit didapatkan di Gaza. (REUTERS/Mohammed Salem)

0
SHARES
56
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
Seorang anak pengungsi di Kamp Jabaliya membawa air yang sangat sulit didapatkan di Gaza. (REUTERS/Mohammed Salem)

Bandarlampung, Lampungnews.com –– Kondisi Jalur Gaza, wilayah yang terkepung pendudukan Israel, kian sulit. Hampir dua juta rakyat Palestina yang berdiam di Gaza hidup dalam blokade Israel sejak 2006, saat Hamas berkuasa di sana.

Mosab al-Sharif, 40 tahun, ayah enam anak yang tinggal di kamp pengungsi Al-Shatti, mengaku tak dapat memberi makan anak-anaknya di wilayah tepi pantai Gaza yang miskin itu.

“Saya telah menganggur lebih dari 10 tahun, saya tidak bekerja. Mendapatkan pekerjaan di Gaza adalah misi yang tidak mungkin,” kata Al-Sharif seperti dilaporkan kantor berita China, Xinhua, Rabu (8/2).

Sharif mengandalkan bantuan makanan yang didistribusikan Badan Bantuan untuk Palestina (United Nations Relief and Work Agency for Palestinian Refugees in the Near East/UNRWA).

Saat ditemui Xinhua, Sharif sedang mengantre paket bantuan di pusat distribusi makanan UNRWA. Paket berisi beras, minyak goreng dan gula itu diberikan bagi tiap anggota keluarga.

“Saya biasanya mendapatkan satu paket makanan bagi tiap anggota keluarga setiap bulan,” kata dia. Namun pemberian paket itu menjadi tiga bulan sekali baru-baru ini.

“Jika UNRWA ditutup sedangkan saya tidak punya pekerjaan, anak-anak saya bakal mati kelaparan,” kata Sharif penuh kesedihan.

Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) meluncurkan kampanye penggalangan dana global untuk menjembatani defisit anggaran tahunan yang parah dialami UNRWA. Badan pengungsi untuk Palestina yang disebut memberikan bantuan kemanusiaan bagi 1,2 juta pengungsi di Gaza, termasuk kesehatan, pendidikan, makanan dan sanitasi.

Pengamanan ketat yang diberlakukan Israel terhadap pergerakan individu, termasuk pasien, pembatasan pengiriman barang melalui pos pemeriksaan juga memperburuk kehidupan di Gaza, yang terkepung.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan sepanjang tahun 2017, ada 54 pasien yang seharusnya dirujuk ke rumah sakit lain di luar Gaza akhirnya meninggal dunia saat menunggu izin keluar dari wilayah kantong tersebut dari Israel.

Ismail Hothot, warga Gaza berusia 60 tahun duduk sepanjang hari di sebuah cafe di pinggir pantai. Dia mengaku keluar dari rumah sejak pagi, dan baru pulang sore “karena saya tidak punya uang untuk diberikan kepada istri dan anak-anak saya saat mereka pergi ke sekolah.”

“Penduduk Jalur Gaza tenggelam ke dasar samudera, di mana kaki kami diikat dengan jangkar yang berat agar kami tidak dapat keluar,” kata Hothot penuh kemarahan.

Dia menujukkan kemarahannya tidak saja kepada Israel, tetapi juga seluruh pihak di Palestina. “Situasi di Gaza sangat mengerikan, dan jika tidak segera diselesaikan rakyat akan meledak di muka Hamas, Fatah, Abbas (Presiden Palestina Mahmoud Abbas) dan Israel,” kata dia.

Menurut Kantor Koordinasi Barat Gaza, jumlah truk pengangkut barang yang masuk setiap hari mengalami penurunan. Dari 800 truk, menjadi hanya 300-400 truk per harinya sejak awal tahun.

Para pengamat menilai memburuknya situasi di Gaza adalah akibat blokade Israel selama lebih dari 10 tahun, juga perpecahan di dalam Palestina sendiri antara Hamas dan Fatah, partai Presiden Mahmoud Abbas, dan tiga perang yang dilancarkan Israel di Gaza, serta penutupan perlintasan masuk dengan Mesir di Rafah.

“Dalam beberapa bulan terakhir, perekonomian merosot dengan cepat. Jika situasinya tidak dapat diselamatkan, Jalur Gaza akan benar-benar ‘meledak’,” kata Mazen al-Ejlah, dosen dan pakar ekonomi dari Gaza seperti dilaporkan Xinhua.

“Saya meyakini bahwa menghentikan bantuan internasional dan Arab juga bantuan makanan nbagi non pengungsi serta penduduk miskin di Jalur Gaza membuat situasi makin sulit,” kata dia.

“Terutama setelah Program Pangan Dunia (WFP) menghentikan bantuan makanan bagi warga Gaza, serta UNRWA memangkas bantuan bagi pengungsi,” kata al-Ejlah.

Awal Januari lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan penangguhan dana US$65 juta dari US$125 juta yang dijanjikan bagi UNRWA. Washington juga menghentikan bantuan pangan senilai US$45 juta bagi UNRWA untuk menekan Palestina agar mau berdialog dengan Israel, pascadeklarasi Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan menuai kemarahan seluruh warga Palestina.

 

(Sumber cnnindonesia)

0
SHARES
ShareTweet
Tags: gazaInternasionalIsraellampung newspalestina
Previous Post

Memprihatinkan, Begini Kondisi Jalan Menuju Perkantoran Pemda Tulangbawang

Next Post

(Video) Detik-detik Rombongan Iring-iringan Presiden Jokowi Kecelakaan

Related Posts

Buku Neo Kolonialisme AS: Perspektif Indonesia Bahas Bentuk Penjajahan Baru yang Miliki Pengaruh Besar 

20 Desember 2024
44

Teater Musikal ‘Once Upon A Time in Jepara’, Sukses Tutup Grand Show Indonesian Week 2024 di Jepang

11 Desember 2024
52

Dubes Heri Ungkap Capaian Kerja Sama Indonesia – Jepang dalam 4 Tahun Terakhir 

21 November 2024
40

Menko Polkam Budi Gunawan Tegaskan Komitmen Indonesia-Rusia Terus Pererat Kemitraan Strategis

5 November 2024
22
Next Post

(Video) Detik-detik Rombongan Iring-iringan Presiden Jokowi Kecelakaan

Ilustrasi (ist)

Ini Alasan Pungutan Rastra di Tanjungsari Rp5.000 dan Cuma Tiga Kilogram

Ilustrasi (kanjengyunita.com)

Rentan Diskriminasi dan Kekerasan, Pemkot Bandarlampung Godok Perwali Perlindungan Perempuan

Sempat Kabur dan Barang Bukti Narkoba Lebih Sedikit, Granat Soroti Kasus Michael

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA ACAK

Hukum

Gelapkan Uang Nasabah BPRS, PNS Ini Ditahan Kejari Gunungsugih

7 April 2017
42
Entertainment

Kembali ke Indonesia, Ji Chang Wook Kangen Nasi dan Mie Goreng 

13 Mei 2024
65
Bandar Lampung

Meriahkan HUT Indonesia, Pemkot Balam Pecahkan Rekor MURI

17 Agustus 2017
75
Nasional

Bikin Heboh Warganet, Ustadzah Nani Salah Tulis Ayat Qur’an Saat Tampil di Televisi

6 Desember 2017
171
Hukum

Kasus KDRT Andika, Ini Janji Kapolresta

11 Februari 2017
99
Lampungnews.com

Copyright@2019

Lampungnews.com adalah salah satu portal berita yang menyuguhkan informasi berkualitas, dalam bentuk berita tulis/teks, berita foto maupun video. Dengan tagline Dinamis dan Inspiratif. Kami hadir selama 24 jam atau 7 hari dalam sepekan.

  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Redaksi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial

Copyright@2019