Lampungnews.com — Cinta kasih pasangan Tumiran (55) dan Salamah (43) pada buah hatinya, Azizah (6) begitu kuat. Keduanya ditemukan meninggal dalam posisi melindungi Azizah di reruntuhan rumah mereka di Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (4/3).
Proses evakuasi korban dilakukan pada pukul 6.00 WIB pagi atau sekitar 4 jam setelah rumah roboh. Penyebab rumah roboh karena pondasi ambrol didera hujan. Sepasang suami-istri itu meninggal dunia setelah tertimpa dan terjepit tembok dan almari.
Sementara Azizah dinyatakan selamat meski mengalami trauma dan sering menangis. Dia dan Rahmat saudara kembarnya kini tinggal di rumah Jujun (40) yang masih terhubung kerabat. Rahmat sendiri selama ini diasuh saudara lain, sehingga terhindar dari kejadian nahas tersebut.
“Pak Tumiran itu kemarin pesan saya disuruh menjaga ibunya, Bu Tuminah. Saya dia anggap sebagai penerus dia. Saya kira karena saya tinggal lebih dekat dengan rumah Bu Tuminah, ternyata kejadiannya begini,” kata Jujun.
Sementara itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang mendengar kabar ini segera mengunjungi dua anak kembar tersebut. Di rumah duka, di tempat Jujun tinggal, Azizah terlihat bingung dan susah bicara dalam gendongan bibi-bibinya.
Bupati Anas kemudian menawari baju pada Azizah dan Rahmat. Rahmat terlihat lebih tenang karena tidak sampai mengalami langsung bencana tersebut.
“Saya tawarkan untuk saya rawat anak-anak ini. Kalau keluarga mengizinkan, ada kamar-kamar di rumah yang disediakan untuk anak-anak mengaji,” kata Anas.
Dia mengatakan bersedia membiayai pendidikan mereka berdua sampai selesai, termasuk bila keduanya ingin mengenyam pendidikan pesantren. Anas kemudian menjelaskan bencana ini merupakan dampak dari pembangunan warga tanpa mengantongi izin. Dia berharap semua warga Banyuwangi mengurus izin yang dilengkapi penilaian keamanan kontruksi bangunan mereka sendiri.
“Saya ikut berbelasungkawa atas musibah ini. Anak-anak yang masih TK itu saya asuh kalau bersedia,” kata Anas. (*)
Sumber : Merdeka.com