Banyuwangi Lampungnews.com — Wakil Gubernur Jawa Timur non aktif Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul hadir dalam acara pengajian Mujahadah Nisfussanah, yang dihadiri lebih dari 21 ribu jamaah pengamal Sholawat Wahidiyah se-Jatim di Lapangan GOR Tawang Alun Banyuwangi, Sabtu (3/3).
Pengajian akbar ini diselenggarakan santri Pesantren Al Munadhdhoroh, Kedunglo, Kediri, Jawa Timur yang diasuh KH Abdul Latif Majid.
Pengurus pusat pesantren Aminudin mengatakan kehadiran Gus Ipul mewakili Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Dia menjamin penyelenggaraan pengajian tahunan itu di Banyuwangi kali ini bukan upaya kampanye pencalonan Gus Ipul dalam pertarungan Pilkada Jatim 2018.
“Dalam memilih tempat pengajian, kami selalu bermusyawarah dihadiri perwakilan setiap daerah. Budaya itu sudah ada sejak awal penyelenggaraan Sholawat Wahidiyah tahun 1965,” kata Aminudin.
Dia mencontohkan Kabupaten Pacitan, Situbondo dan Bondowoso belum bisa dipilih sebagai lokasi pengajian karena pengamal Sholawat Wahidiyah di sana sangat sedikit. Kesiapan dari berbagai segi, termasuk segi keuangan, juga menjadi bahan pertimbangan.
“Gus Ipul jauh-jauh hari dulu, ketika tidak ada momen juga hadir di pengajian Sholawat Wahidiyah,” katanya lagi.
Targetkan menang di Banyuwangi
Dikutip dari Merdeka.com, Gus Ipul mengatakan memiliki target menang atas paslon lain, Khofifah-Emil, di Banyuwangi. Sebelum menghadiri pengajian itu, dia menemui tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh budaya dan tokoh perempuan di Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi selatan.
Dia juga mengunjungi Pesantren Darussalam, Blokagung, Karangdoro, di Kecamatan Tegalsari. Dari kunjungan itu, dia mengatakan mendapatkan aspirasi untuk melakukan pembangunan yang juga bisa merawat harmoni kehidupan masyarakat.
Dia menjelaskan tujuan itu akan diwujudkan dengan melakukan pembangunan merata sehingga tidak ada yang tertinggal. Sesuai slogan paslon Gus Ipul – Mbak Puti, yakni ‘kabeh sedulur, kabeh makmur’. “Tapal Kuda saya berbesar hati, tiap hari banyak optimis, khususnya Banyuwangi,” kata Gus Ipul.
Dia mengatakan datang ke acara pengajian bertemakan kesatuan dan perdamaian Indonesia itu, mengharapkan berkah dari majelis yang mulia. Dia berharap dengan berbagai perbedaan, suasana yang kondusif, khususnya di Jatim, terus terpelihara.
“Mungkin kita tidak sama, tapi kita memohon kepada Allah agar ketidaksamaan ini membuat kita maju bersama-sama,” katanya.(*)