Tulangbawang, Lampungnews.com —
Naiknya harga singkong di sejumlah pabrik maupun lapak pengumpul singkong, membuat petani Kabupaten Tulangbawang kian antusias karena harga singkong cukup tinggi mencapai Rp1.500/kg (perkilogram), sedangkan sebelumnya hanya Rp800/kg.
Erwan (27) salah satu petani setempat mengaku sengaja memanen singkong miliknya yang berusia 7 bulan, meskipun singkong tersebut masih tergolong muda, karena harga singkong masih tinggi.
“Untuk apa saya panen di usia singkong 10-12 bulan kalau pas panen harga singkong sedang jatuh atau di bawah standar. Kalau panen singkong pas harga singkongnya di bawah standar syukur bisa balik modal,” kata dia.
Menurutnya, rata-rata petani singkong di Tulangbawang khususnya Menggala, banyak yang berkebun singkong dengan menyewa lahan dengan harga Rp4 juta per hektare.
Lebih dalam Erwan mengatakan, dengan harga singkong Rp.1500 potongan ongkos mobil dan upah kuli panen, hitungan bersih yang diperoleh sekitar Rp1.000/kg yang jika 1 ton dapat menghasilkan uang RP. 1.000.000 pertonnya yang di kalikan jumlah perhektar kebun singkong rata-rata bisa mencapai 20-25 ton.
“Kalau perhektar kebun singkong bisa menghasilkan 25 ton perhektare maka hasil uang yang kita peroleh dari perhektar kebun singkong adalah Rp25 juta. Ini salah satu alasan saya sudah mulai cepat panen di usia singkong yang masih muda,” ungkapnya. (can)