Lampungnews.com – Saluran TV Rusia yang dikelola negara menyarankan warga untuk mempersiapkan sejumlah barang penting dalam rangka menghadapi Perang Dunia III. Warga diminta mengemasi perlengkapan bertahan hidup dan yodium untuk melindungi tubuh dari radiasi.
Seperti dikutip dari Mirror.co.uk, pada Selasa (17/4/2018), laporan tersebut dimuat oleh Rossiya-24 di tengah ketegangan mendalam terkait perang di Suriah.
Dalam laporan terkait persiapan menghadapi Perang Dunia III, saluran TV Rusia itu menyatakan, “Pasokan makanan bagi ‘hari kiamat’ terdiri dari banyak barang tapi prinsip utama di balik pengepakan persediaan darurat adalah lebih sedikit yang manis-manis, dan lebih banyak air.”
Sebagai persiapan Perang Dunia III, warga diminta untuk mengemas beras dan oatmeal, mengingat keduanya dapat bertahan lama. Adapun soba, yang merupakan menu favorit warga Rusia, hanya akan bertahan satu tahun.
Daging dan ikan kaleng, gula, serta garam masuk dalam daftar barang yang harus dipersiapkan untuk bertahan hidup jika Perang Dunia III meletus. Sementara itu, pasta tidak disarankan.
Presenter TV Alexey Kazakov mengatakan, “Kehidupan di dunia bawah tanah akan sangat sulit bagi penggemar makanan manis.”
“Cokelat, manisan, susu kental manis, semuanya harus ditinggalkan. Ya, glukosa adalah sumber energi yang besar, tapi manis memicu rasa haus, dan air akan menjadi sumber paling berharga bagi penghuni tempat penampungan.”
Seorang “ahli”, Eduard Khalilov mengatakan, “Semakin banyak air, semakin baik.”
“Karena Anda dapat bertahan hidup selama dua hingga tiga minggu tanpa makanan, namun akan menjadi sangat sulit tanpa air setelah tiga hari.”
“Air dibutuhkan untuk mencerna makanan juga. Dan air adalah hal pertama yang harus dipikirkan.”
Para ahli mengatakan bahwa perlu juga untuk mengambil persediaan obat-obatan dengan yodium yang membantu tubuh menangani radiasi.
Laporan itu mengatakan kepanikan lebih buruk terjadi di Amerika. “Setelah (Donald) Trump terpilih, bisnis produsen tempat perlindungan bom Amerika sedang booming.”
Di lain sisi, seorang analis militer belum lama ini memperingatkan bahwa dunia memasuki Krisis Rudal Kuba jilid dua. Alexander Golts mengatakan pada Rain TV di Moskow, “Setahun lalu ketika saya mengatakan kita telah memasuki era Perang Dingin yang baru, tidak ada yang setuju dengan saya.”
“Sekarang semua orang mengiyakan, tapi jelas bahwa peristiwa dalam Perang Dingin II ini telah berkembang jauh lebih cepat. Ini baru saja dimulai dan, sekarang, kita memasuki Krisis Rudal Kuba jilid dua,” imbuhnya. (*)
Sumber : Liputan6.com