Bandarlampung, Lampungnews.com — Belakangan ini ramai dibicarakan mengenai kegiatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat melepas mudik bersama di Terminal Baranangsiang, Bogor. Sejumlah pihak menyebut bahwa pelepasan mudik menggunakan bus itu palsu.
Sebab di dalam bus tidak terlihat banyak barang bawaan layaknya orang sedang mudik ke kampung halaman. Pihak Istana Negara pun memberikan tanggapan atas rumor tersebut.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin mengatakan bahwa pemberitaan dan isu yang menyebut pelepasan mudik itu palsu adalah bohong. Sebab Presiden Jokowi memang secara langsung melepas warga yang akan pulang ke kampung halaman.
“Tidak ada pengaturan sama sekali, bus pun dipilih yang akan berangkat secepat mungkin. Presiden Jokowi tidak mau menghambat keberangkatan bus, sehingga pengambilan gambar hanya 10 menit,” ujar Bey, Senin (18/6).
Bey menjelaskan, tidak ada penumpukan tas dalam video tersebut wajar karena Presiden Jokowi mendatangi masyarakat di dalam bus. Menurutnya, bisa jadi barang bawaan mereka terbatas ketika harus disimpan di bagian atas tempat penyimpanan tas.
Terlebih, kata Bey, untuk bus mereka memiliki bagasi di bagian bawah yang khusus menyimpan barang-barang bawaan dalam volume besar. Hal ini, sambungnya, berbeda dengan masyarakat yang mudik menggunakan kereta api, maka bawaan mereka akan banyak disimpan di rak bagian atas tempat duduk.
“Karena memang kereta tidak menyiapkan bagasi khusus seperti di dalam bus,” ujarnya.
Dalam jagat dunia maya ramai diperbicangan antara potongan video Jokowi dan foto Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, saat melepas masyarakat yang akan mudik lebaran. Presiden Jokowi yang melepas pemudik disebut tidak nyata karena suasana di dalam bus penumpang yang lengang dari barang bawaan.
Sementara dalam foto Anies Baswedan yang belum diketahui menyambangi pemudik di daerah mana, memperihatkan pemudik yang ramai dengan barang bawaan. Namun dari penampakan susunan kursi dan tempat menaruh tas, terlihat kalau Anies mendatangi pemudik di dalam kereta api.(*)
Sumber : Republika.co.id