• Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Redaksi
Lampungnews.com
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial
No Result
View All Result
Lampungnews.com
No Result
View All Result

Survei : Keinginan Masyarakat Ganti Presiden Terus Menguat

Alian by Alian
24 Juli 2018
in Nasional
0
SHARES
803
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Lampungnews.com — Media Survei Nasional (Median) merilis hasil survei yang menunjukkan keinginan masyarakat untuk mengganti presiden terus meningkat. Setidaknya ada dua faktor sebagai penyebabnya, yaitu faktor politik identitas dan faktor ekonomi.

Menurut Direktur Riset Median Sudarto, dua faktor tersebut harus menjadi pertimbangan Joko Widodo ketika meramu atau merancang sosok cawapres.

“Pak Jokowi memiliki dua PR (pekerjaan), yaitu ekonomi yang belum berhasil dan belum berhasil pak Jokowi melakukan penetrasi terhadap masyarakat Islam, khususnya masyarakat islam politik,” kata Sudarto, di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (23/7).

Survei politik bertajuk ‘Membaca Peta Kompetisi Jelang Pilpres 2019’ yang dilakukan oleh Median menunjukkan mood masyarakat Indonesia dalam mempertahankan Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden belum membaik. Menurut Direktur Riset Median Sudarto, sebanyak 47,90 persen menginginkan presiden baru. “Kemudian sebanyak 44,10 persen menginginkan Jokowi memimpin kembali, dan 8 persen tidak menjawab,” kata dia.

Sudarto mengatakan, dari hasil survei ini, angka publik yang menginginkan presiden baru mengalami peningkatan dibandingkan survei sebelumnya. Pada survei April lalu, masyarakat yang menghendaki adanya presiden baru sebesar 46,40 persen.

Sudarto mengatakan angka elektabilitas Jokowi memang masih yang paling tinggi di antara nama-nama capres lainnya. Namun, ia mengatakan, fakta tersebut harus menjadi peringatan penting bagi partai-partai pengusung Jokowi.

Ia khawatir jika tidak bisa disikapi dengan baik, maka angka keinginan masyarakat untuk memiliki presiden baru terus meningkat.

Himpitan ekonomi

Sudarto masalah ekonomi dan kesejahteraan yang masih menjadi himpitan besar bagi masyarakat Indonesia. Ketika ditanyakan kepada responden secara spontan soal masalah bangsa yang paling krusial, 42 persen masyarakat Indonesia menyebutkan masalah ekonomi.

Persoalan ekonomi ini mulai dari sulitnya mencari pekerjaan, kemiskinan, sembako mahal, listrik mahal dan lain sebagainya. “Jadi hari ini tampaknya masyarakat Indonesia masih belum merasakan kinerja ekonomi pak Jokowi, masih dianggap belum berhasil oleh masyarakat Indonesia,” kata Sudarto.

Sudarto menjelaskan masyarakat sebenarnya mengakui Jokowi berhasil melakukan pembangunan. Perinciannya, sebesar 16 persen mengakui pembangunan infrastruktur, 5,8 persen perbaikan jalan, 4,5 persen pendidikan gratis, dan 4,4 persen kesehatan gratis.

Namun, ia mengatakan, keberhasilan tersebut tetap tidak mampu menutupi penderitaan masyatakat akibat masalah ekonomi dan kesejahteraan. Karena itu, Sudarto menduga, sampai hari ini masyatakat masih lebih menderita dibandingkan dengan efek positif dari pembangunan infrastruktur.

“Ketika ditanya, apakah pemerintah Jokowi mampu atau tidak membenahi dan memperbaiki kondisi ekonomi Indonesia saat ini, sebanyak 42,36 persen menjawan tidak mampu, 41,69 persen menjawab mampu, dan 15,94 persen tidak menjawab,” kata Sudarto.

Politik identitas

Faktor kedua, Sudarto menerangkan, adanya penguatan politik identitas, khususnya Islam. Hasil survei menunjukan sebesar 43,4 responden menyatakan identitas yang paling kuat, yakni agama. Agama mengungguli identitas suku, nasional sebagai orang Indonesia, dan identitas regional.

Politik identitas ini juga terlihat ketika Median bertanya tokoh Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, kepada responden. Mayoritas responden, yakni 42,3 persen, memilih tidak menjawab jika seandainya seluruh kasus Rizieq diampuni dan dia pulang ke Indonesia dengan aman.

Pertanyaan kepada responden, yakni apakah kebijakan pengampunan itu tulus atau sekadar pencitraan menjelang pemilu. Jawaban kedua terbanyak juga tidak menguntungkan bagi Jokowi, yakni 33.50 persen menyatakan itu merupakan pencitraan.

Sementara sisanya, 24,20 persen, menyebut sebagai keputusan yang tulus. Ia mengatakan angka tersebut menunjukkan ada sentimen negatif dari figur Joko Widodo di kalangan politik Islam.

Survei ini melibatkan 1.200 responden dari seluruh Indonesia. Mereka dipilih dengan metode sampel acak bertingkat secara proporsional atas populasi provinsi, dan gender. Margin of error survei sebesar kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. (*)

 

 

 

Sumber : Republika.co.id

0
SHARES
ShareTweet
Previous Post

Elektabilitas Jokowi Stagnan, Lantaran Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat

Next Post

Dua Rumah dan Empat Bedeng Terbakar di Tulangbawang

Related Posts

IFN Indonesia Dialogues 2025 Siap Digelar, Bahas Masa Depan Keuangan Syariah di Indonesia

17 Mei 2025
6

Mensos Gus Ipul: Lebih dari 9.000 Calon Siswa Terdaftar di Sekolah Rakyat 

16 Mei 2025
6

PRIMA Dukung Kebijakan Presiden Prabowo Wujudkan Pasal 33 UUD 1945

7 Mei 2025
24

LPPOM MUI Dorong Sertifikasi Halal Ratusan Tempat Penggilingan Daging di Indonesia 

6 Mei 2025
11
Next Post

Dua Rumah dan Empat Bedeng Terbakar di Tulangbawang

Dharma Wanita Lamsel Sosialisasi Bahaya Narkoba Kepada Pelajar

Harun Yahya bersama sejumlah wanita ( Foto : hurriyetdailynews.com)

Harun Yahya : Bikini Itu Jilbab Islami, Vodka Halal

Lamsel Raih Penghargaan Kota Layak Anak 2018

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA ACAK

Hukum

Joni Corni CS Dituntut Satu Tahun Penjara

21 Agustus 2017
55
Bandar Lampung

Mobil Fortuner Tabrak Pagar Rumah Kepala Dinas BPN Lampung

8 Mei 2017
505
Hukum

KAI Daop 1 Jakarta Berhasil Tangkap Pelaku Pencuri Rel Kereta di Serang

20 Februari 2023
85
Entertainment

Bang Yedam Ngebet Datang ke Jakarta Ingin Temui Fans Indonesia

3 Agustus 2024
60
Bandar Lampung

Tak Ada Kata Sepakat, TKS RS Abdul Moeloek Kencangkan Ikat Pinggang

12 Oktober 2017
117
Lampungnews.com

Copyright@2019

Lampungnews.com adalah salah satu portal berita yang menyuguhkan informasi berkualitas, dalam bentuk berita tulis/teks, berita foto maupun video. Dengan tagline Dinamis dan Inspiratif. Kami hadir selama 24 jam atau 7 hari dalam sepekan.

  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Redaksi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial

Copyright@2019