• Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Redaksi
Lampungnews.com
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial
No Result
View All Result
Lampungnews.com
No Result
View All Result

Konflik Manusia dengan Satwa Liar di Lampung Butuh Penanganan Serius

Alian by Alian
4 Oktober 2018
in Nasional
Kawanan Gajah ( Foto : Mongabay Indonesia)

Kawanan Gajah ( Foto : Mongabay Indonesia)

0
SHARES
62
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
Kawanan Gajah ( Foto : Mongabay Indonesia)

Bandarlampung, Lampungnews.com —
Konflik antara manusia dengan satwa liar masih terjadi di Lampung. Surat Keputusan (SK) Gubernur Lampung tentang pembentukan tim satgas penanggulangan konflik manusia dan satwa liar pun telah disosialisasikan Dinas Kehutanan Provinsi Lampung ke masyarakat dan berbagai pihak.

Kepala Bidang Perlindungan dan Konservasi Dinas Kehutanan Provinsi Lampung Wiyogo Supriyanto menuturkan, ada faktor internal dan eksternal yang memicu terjadinya perseteruan. Kebijakan dan tindakan yang cepat dan tepat harus ada guna menanggulangi konflik tersebut.

“Berdasarkan Permen 48 tahun 2010, pemerintah provinsi menyampaikan amanat untuk segera membentuk satuan tugas (satgas) penanggulangan konflik,” kata Wiyogo pada pertemuan di Pusat Pemerintahan Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, baru-baru ini.

Kepala Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Agus Wahyudiono menyatakan, konflik yang terjadi di kawasan TNBBS adalah harimau memangsa ternak warga. Sementara gajah, merusak kebun dan tak jarang masuk permukiman.

“Dua tahun terakhir, tercatat 68 kali gajah merusak kebun dan masuk permukiman warga. Pada Juni lalu, sekelompok gajah mendatangi Desa Pardawaras, Srikaton, Karang Agung, Sidomulyo hingga Tulung Asahan,” jelasnya.

Agus menjelaskan, kebun warga yang rusak hingga 100 hektar. Terutama tanaman pepaya, sawit, pisang, nangka, cempedak, dan padi yang hancur. Konflik yang tak kunjung selesai ini bukan berarti pihaknya bersama mitra dan masyarakat tidak berbuat sesuatu. “Kami sudah melakukan berbagai upaya, namun gajah sering turun sementara warga makin emosi,” ujarnya.

Dia mengkhawatirkan jika kondisi ini dibiarkan berlarut oleh pemerintah dampaknya memicu kemarahan masyarakat. “Kasihan juga sebenarnya masyarakat yang selalu mengeluh kerugian kebunannya. Kita harus buat kajian bersama, bagaimana masyarakat berbagi ruang dengan satwa,” katanya lagi.

Agus menyatakan, meski konflik berlanjut namun pembentukan satgas belum mendapat restu bupati setempat. Alasannya, selama ini masyarakat mendapat perlakuan tidak adil sebagaimana diatur dalam perundangan kehutanan.

Baca juga: Jangan Ada Lagi Korban, Konflik Manusia dengan Gajah Harus Diselesaikan
Pembentukan satgas

“Masyarakat di sana butuh makan, kenapa dibilangnya perambah? Sedangkan korporasi melakukan penebangan liar, menguasai kawasan justru hukum cenderung diam,” ujar Agus Istiqlal, Bupati Pesisir Barat.

Agus berpegang teguh pada keputusan tiga menteri yakni menteri Kehutanan, Agraria dan Kependudukan bahwa warga yang menduduki lebih dari 20 tahun di kawasan, boleh mendapatkan sertifikat.

Faktor lainnya, Pemerintah Pesisir Barat merupakan daerah otonom yang melakukan pembangunan mercusuar. Sisi lain, anggaran pemerintah belum teralokasi untuk penyelamatan konflik satwa dengan manusia.

“Perbedaan pendapat ini yang mengulur penyelesaian konflik, khususnya di sekitar kawasan Pesisir Barat,” terangnya.

Sunarni Widyastuti dari Sumatran Tiger selaku fasilitator pembentukan satgas penanggulangan konflik manusia dengan satwa di kawasan TNBBS Pesisir Barat mengatakan, meski secara pribadi kepala daerah belum memberi restu, namun di tingkat bawah telah dibuat perencanaan strategis.

“Selama ini kami melihat, terbentuknya satgas memang kebutuhan dari kelompok masyarakat sendiri,” katanya.

Penyuluhan dan sosialisasi intensif guna memberikan pemahaman dan pengetahuan masyarakat akan pentingnya pelestarian hutan dan satwa harus dilakukan. Pencegahan dan penanganan konflik bertujuan meminimalisir kerugian materi dan menghindari korban jiwa. “Kami akan melatih masyarakat terkait mitigasi dan penanganan konflik satwa liar bagi mereka yang berada di desa rawan konflik,” ujarnya.

 

 

 

Sumber : Mongabay.co.id

6
SHARES
ShareTweet
Tags: AIMI Lampungkonflik gajahmongabay
Previous Post

Pasar Kawasan Kagungan Dalam Bujungtenuk Mulai Dibangun

Next Post

AS Akan Pamer Kekuatan Militer untuk Gertak China

Related Posts

Ahli Waris Gugat Paman dan Bibi Soal Empat Aset di PA Tanjungkarang

30 September 2025
8

Hemat Biaya Operasional, Trend EV Kini Diminati di Pertambangan

18 September 2025
13

Wamensos Beri Bantuan Para Korban Kebakaran di Pasar Senen

17 September 2025
11

Mensos Gus Ipul: Lebih dari 74 Persen KPM Sudah Terima Bansos Sembako dan PKH

15 September 2025
20
Next Post
Ilustrasi kekuatan Miiter AS ( Getty M

AS Akan Pamer Kekuatan Militer untuk Gertak China

Buntut Kebohongan Ratna Sarumpaet, 3 Oktober Diusulkan jadi Hari Antihoaks Nasional

Jokowi- Ma'roef (Mereka.com)

Survei : Jokowi-Ma'ruf Berpotensi Menang Telak

Pemkab Lamsel Terima Bantuan Truk dan Motor Pengangkut Sampah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA ACAK

Nasional

Puncak Arus Balik Diprediksi Pada 1 Hingga 2 Juli 2017

30 Juni 2017
40
Politik

Gerindra Mulai Bergerak, Gunadi : Ridho-Bachtiar Harus Menang

2 Februari 2018
1.3k
Entertainment

Jennie BLACKPINK Ajak Fans Indonesia Joget Bareng Lagu DDU-DU DDU-DU

12 Maret 2023
17
Nasional

Informa Gelar Acara Puncak Kompetisi Entrepreneurship, Informa Real Deal

13 Desember 2019
120
Daerah

Tiga Anak Putus Sekolah Bobol Dealer Honda

3 Oktober 2017
154
Lampungnews.com

Copyright@2019

Lampungnews.com adalah salah satu portal berita yang menyuguhkan informasi berkualitas, dalam bentuk berita tulis/teks, berita foto maupun video. Dengan tagline Dinamis dan Inspiratif. Kami hadir selama 24 jam atau 7 hari dalam sepekan.

  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Redaksi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial

Copyright@2019