Lampungnews.com – Jakarta — Panitia Imlek Nasional 2019, menyelenggarakan Perayaan Imlek Nasional 2019, “Merajut Kebhinnekaan Memperkokoh Persatuan”, Bertempat di Hall B3 & C3 JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat. Pada Kamis (07/02/2019).
Turut hadir dalam acara tersebut diantaranya adalah Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden Indonesia ke – 6 Jenderal TNI Try Sutrisno, Kabinet Kerja Jokowi – JK, dan Ketua Panitia Imlek Nasional Sudhamek AWS.
Tahun Baru Imlek merupakan hari terpenting dalam tradisi masyarakat Tionghoa dan telah menjadi ekspresi tradisi yang dirayakan di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Penetapan Hari Raya Imlek sebagai hari libur Nasional merupakan salah satu bentuk pengakuan negara terhadap suku Indonesia – Tionghoa yang tak lepas dari pasang surut sejarah Indonesia.
Salah satunya terekam dalam Harian Merdeka edisi 17 Februari 1946 yang meneguhkan komitmen suku Indonesia – Tionghoa dalam menegakkan kedaulatan Indonesia : “Rakjat Tionghoa poen insjaf akan hal ini. Dengan bekerdja bersama, bahoe – membahoe dengan bangsa Indonesia, rakjat Tionghoa toeroet berdjoeang di Soerabaja oentoek Indonesia Merdeka”.
Berbagai peristiwa Kebangsaan ini sarat akan nilai keberagaman yang mencerminkan spirit Kebangsaan seperti yang diwariskan oleh para pendiri bangsa, dan diingatkan kembali oleh Presiden keempat Republik Indonesia, Dr. KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Melalui Keppres RI No. 6/2000, Gus Dur memberikan kebebasan untuk merayakan Imlek. Dan kemudian Imlek sebagai Hari Libur Nasional ditetapkan sejak tahun 2003 oleh Ibu Megawati Soekarnoputri selaku Presiden kelima Republik Indonesia. Dan mulai sejak itu, Tahun Baru Imlek diperingati sebagai hari libur untuk semua masyarakat Indonesia.
Asal usul perayaan Tahun Baru Imlek sesungguhnya adalah untuk merayakan datangnya musim semi di daratan Tiongkok. Perayaan ini diisi dengan rangkaian kegiatan berupa doa, berkumpul dan makan bersama keluarga, kerabat dan para sahabat. Hidangan yang umumnya ada saat makan bersama adalah ikan bandeng, pangsit dan aneka kue khas Imlek semisal kue nian gao atau kue keranjang.
Berbagai simbol dan tradisi yang sering terlihat pada saat Tahun Baru Imlek ini, masing-masing memiliki makna sebagai pembawa keberuntungan dan harapan baik untuk tahun mendatang.
Tahun Baru Imlek 2570 atau tahun 2019 Masehi ini diharapkan menjadi rumah bersama, bagi berbagai golongan etnis Indonesia – Tionghoa yang terdiri dari beragam sub etnis dengan marga dan agama yang berbeda – beda untuk mensyukuri keberagaman yang sekaligus menjadi kekuatan bangsa Indonesia, demi merajut Kebhinnekaan dan memperkokoh persatuan Indonesia