Bandarlampung, Lampungnews.com —Pemerintah Provinsi Lampung menargetkan 14 juta kunjungan wisatawan nusantara dan 300 ribu wisatawan mancanegara tahun 2019 ini. Demi mewujudkan target itu, salah satu langkah yang dilakukan Pemprov Lampung melakukan memorandum of understanding (MoU) dengan PT. Solusi Transportasi Indonesia atau Grab.
MoU ini dimaksudkan melakukan Co-Branding Lampung “The Treasure of Sumatera” dalam upaya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Provinsi Lampung.
“MoU ini diharapkan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Provinsi Lampung,” ujar Pj. Sekda Provinsi Lampung Fahrizal Darminto, dalam acara penandatanganan MoU tersebut, di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Jum’at (19/7/2019).
Pada kesempatan tersebut, Fahrizal turut memberikan ide dan masukan kepada Grab Indonesia untuk dapat menjalin kerjasama ke sekolah-sekolah dalam rangka menurunkan tingkat kemacetan pada saat penjemputan anak sekolah.
“Untuk dapat menurunkan tingkat kemacetan, Grab dapat melakukan kerjasama dengan sekolah untuk dapat melakukan penjemputan siswa sekolah. jadi hal ini juga dapat menurunkan tingkat kemacetan pada saat penjemputan sekolah,” jelas Fahrizal.
Tentunya untuk melakukan hal ini, lanjut Fahrizal harus diidentifikasi siswa yang dapat menggunakan Grab. “Kita harus identifikasi siswa yang selalu dijemput. Nantinya siswa yang memiliki rumah satu arah, maka dapat menggunakan Grab bersama,” jelasnya.
Sementara itu, Head of Regional Busniess Development – Indonesia Igel Zibriel menjelaskan bahwa Grab Indonesia menjadi partner Co-Branding The Treasure of Sumatera milik Pemprov Lampung, dan Grab Indonesia siap menyuarakannya ke seluruh Indonesia.
“Grab Indonesia akan turut mempromosikan Lampung dalam menarik para wisatawan, terutama pada event-event yang mengundang wisatawan, seperti pada event Lampung Krakatau Festival,” jelas Zibriel.
Pada kesempatan itu, Zibriel juga mengapresiasi inovasi yang diberikan Pj. Sekdaprov Fahrizal Darminto terkait kerjasama dengan sekolah untuk menurunkan tingkat kemacetan.
“Ada ide dari Sekda yang tak terpikirkan yaitu dalam membantu anak sekolah yang searah untuk pulang menggunakan Grab, sehingga kemacetan pada saat jemput anak sekolah dapat menurun,” jelasnya.
Zibriel menuturkan bahwa gagasan Fahrizal itu adalah inovasi yang berefek luar biasa. “Ini adalah inovasi kecil namun berefek luar biasa. Kecil dalam artian karena kami sudah memiliki teknologinya (Grab Concierge), dan akan diterapkan di sekolah,” jelas Zabriel.
Zabriel berharap Pemprov Lampung dapat mendukung penuh Grab masuk lingkup sekolah. “Kami berharap Pemprov Lampung mendukung terkait hal ini,” harapnya. (Humas Prov)