Jatiagung, Lampungnews.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI melalui Dirjend Perikanan Budidaya mengapresiasi sejumlah Kelompok Pakan Mandiri (Pokpari) yang ada di Kabupaten Lampung Selatan.
Sebab, dari 11 kelompok yang ada di Lampung Selatan, 5 diantaranya dinyatakan sukses menjalan Program Gerakan Pakan Mandiri (Gerpari) dari Dirjend Perikanan Budidaya KKP RI.
Atas keberhasilan itu, Dirjend Perikanan Budidaya KKP RI menunjuk Kabupaten Lampung Selatan sebagai tuan rumah kegiatan Temu Lapang Pakan Mandiri yang dihadiri berbagai perwakilan Pokpari dari kabupaten/kota se-Provinsi Lampung.
Kegiatan yang dihadiri Pelaksana tugas (Plt) Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto dan Dirjend Perikanan Budidaya KKP RI Slamet Soebjakto itu, digelar di Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mandiri Sentosa, Desa Marga Agung, Kecamatan Jati Agung, pada Rabu (25/9/2019).
Turut hadir juga, Direktur Pakan dan Obat Ikan KKP RI Mimid Abdul Hamid, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung Makmur Hidayat, sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkup Pemkab Lampung Selatan.
Dirjend Perikanan Budidaya KKP RI, Slamet Soebjakto menyampaikan, kegiatan temu lapang tersebut tidak serta merta dilakukan di semua kabupaten di Indonesia.
Menurutnya, dipilihnya Kabupaten Lampung Selatan, karena keberhasilan sejumlah Pokpari yang sukses menjalankan program Gerpari dalam operasionalnya. Disamping itu juga, melihat bantuan yang begitu banyak digulirkan di Kabupaten Lampung Selatan.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, dilaksanakannya kegiatan temu lapang itu merupakan bentuk apresiasi Dirjend Perikanan Budidaya KKP RI kepada Pokpari yang telah berhasil menjalankan program Gerpari dengan membuat pakan secara mandiri.
“Artinya, kelompok pembudidaya ikan dapat mengurangi ketergantungan dari pakan pabrikan yang harganya semakin hari semakin mahal. Karena jika terus pakai pakan pabrikan, perhitungan secara ekonomi untuk usaha budidaya ikan lele, nila dan bandeng bisa rugi,” kata Slamet Soebjakto.
Dalam kesempatan itu, dia juga berharap, keberhasilan Pokpari dalam menjalankan program Gerpari dengan membuat pakan ikan mandiri dapat terus meluas di setiap daerah lainnya.
“Di Lampung Selatan saat ini ada 11 kelompok, dan yang sudah sangat berhasil ada 5 kelompok. Tolong nanti ini disebarkan kepada kelompok yang lainnya, sehingga kita bisa menjadi kelompok yang besar,” pesan dia.
Slamet Soebjakto juga sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan pemerintah daerah yang telah memelopori dan mendukung pembuatan pakan mandiri sehingga program pakan mandiri secara nasional dapat dijadikan tolak ukur bagi daerah lainnya.
“Saya ucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah atas dukungannya untuk program Gerpari yang merupakan program strategis nasional dalam rangka meningkatkan pendapatan nasional, menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan daerah dan nasional,” tuturnya.
Selanjutnya, Slamet Soebjakto juga menyatakan akan memberikan bantuan peralatan yang dibutuhkan untuk kelompok pembudidaya yang telah berhasil menjalankan program Gerpari dalam rangka meningkatkan produksi pakan.
“Disamping itu kelompok-kelompok yang sudah berhasil juga akan kita jadikan sebagai barometer program pakan nasional,” katanya.
Sementara itu, Plt Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto menyampaikan, Lampung Selatan memiliki potensi budidaya air tawar yang sangat besar dan tersebar di 17 kecamatan.
Untuk itu, dirinya berharap, pemerintah pusat, dalam hal ini Kemeterian Kelautan dan Perikanan dapat memfasilitasi program Gerpari bagi Pokpari di Lampung Selatan.
“Untuk saat ini ada 11 kelompok yang menjalankan Gerpari di Lampung Selatan. Kedepan akan kami upayakan di 17 kecamatan se-Kabupaten Lampung Selatan ada kelompok pembuatan pakan ikan ini,” ujar Nanang saat menyampaikan kata sambutannya.
Sementara, berdasarkan pantauan di lapangan, dalam kegiatan itu Dirjen Perikanan Budidaya KKP RI, juga memberikan bantuan berupa alat mesin pakan mandiri dan bantuan pakan ikan mandiri masing-masing sebanyak 1 ton kepada 5 kelompok Pokdakan di Lampung Selatan. (kmf)