Jakarta, Lampungnews.com – Reed Panorama Exhibitions (RPE) kembali menggelar Indonesia Transport, Supply Chain and Logistic (ITSCL) untuk keenam kalinya. Acara tahunan yang juga diinisiasi oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) ini diselenggarakan selama tiga hari, yakni 16-18 Oktober 2019 di Hall D JIExpo, Kemayoran.
ITSCL 2019 resmi dibuka pada Rabu, 16 Oktober 2019 oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Hadir juga dalam upacara pembukaan tersebut; Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro, Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Transportasi Carmelita Hartoto, CEO Reed Panorama Exhibitions Tirta Wisata, General Manager Reed Panorama Exhibitions Steven Chwee, Duta Besar Belanda Lambert Grijn, dan perwakilan duta besar negara sahabat, serta ketua asosiasi yang tergabung dalam Kadin Indonesia.
Dalam sambutannya, Menteri Budi Karya Sumadi menyambut baik acara ITSCL ini. Menteri Perhubungan menilai, ITSCL bisa menunjang upaya pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan investasi dan mendukung kegiatan ekspor agar memberi dampak kemajuan yang baik seperti yang diinginkan Presiden Joko Widodo.
“Kita tahu juga bahwa ekonomi makro tidak begitu baik, oleh karenanya, ada satu keharusan bahu-membahu antara pemerintah dan swasta, dalam hal ini Kadin, untuk melakukan elaborasi, melakukan hubungan dan mengajak semua swasta untuk segera berbuat. Pemerintah jelas, akan memberikan suatu kemudahan perizinan, bahkan dalam konteks upaya memberikan kesempatan swasta untuk melakukan kegiatan pada barang milik negara,” ujarnya.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Transportasi Carmelita Hartoto, dalam sambutannya, menjelaskan, pertumbuhan sektor transportasi dan pergudangan Nasional masih mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 7,01 persen pada tahun lalu. Capaian ini lebih tinggi dibanding laju pertumbuhan ekonomi Nasional yang hanya mencapai 5,17 persen pada 2018.
“Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat kontribusi lapangan usaha transportasi dan pergudangan terhadap PDB pada 2018 mencapai Rp797,3 triliun atau 5,37 persen dari PDB yang bernilai Rp14.837,36 triliun. Pertumbuhan sektor logistik diprediksi akan terus melaju kencang pada tahun ini. Pertumbuhan sektor ini tidak lepas dari masih berlanjutnya pertumbuhan aktivitas belanja online atau e-commerce,” terang Carmelita Hartoto.
Namun efisiensi logistik masih menjadi tantangan besar. Beban biaya logistik Indonesia masih terlalu tinggi, sekitar 24 persen dari PDB. Wakil Ketua Umum Kadin itu menambahkan, jika biaya logistik dapat berjalan efisien, daya saing kinerja logistik pun akan semakin membaik. Untuk mendongkrak kinerja yang lebih efisien, sektor logistik juga harus mengikuti perkembangan teknologi. Melalui acara ITSCL 2019 ini, pihaknya berharap, semua pemangku kepentingan bisa mendapatkan informasi sejumlah teknologi terbaru di sektor transportasi dan logistik yang dibutuhkan.
“ITSCL juga menjadi ajang bertemunya pelaku usaha industri, pemerintah, dan akademisi untuk saling bertemu dan berdiskusi sekaligus untuk menghasilkan peluang bisnis baru yang terintegrasi antar industri,” ujar Carmelita.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P Roeslani, mengungkapkan hal senada. ITSCL merupakan sebuah event yang sangat penting bagi semua pemangku kepentingan, terutama di bidang pemasokan dan logistik. “Karena kita tahu bersama, biaya logistik di Indonesia memang masih belum efisien, masih salah satu yang tertinggi di negara-negara di ASEAN. Tentunya dengan kebijakan-kebijakan pemerintah, termasuk salah satunya mendorong keuangan untuk infrastruktur diharapkan biaya logistik yang tinggi ini akan menjadi lebih baik,” ujar Rosan P Roeslani, Ketua Umum Kadin Indonesia.
“Program prioritas dari pemerintahan Bapak Jokowi ke depan adalah pembangunan sumber daya manusia atau pembangunan human capital yang dibarengi dengan pembangunan infrastruktur yang terus berkelanjutan ke depannya. Di acara ini kita inginkan semua pelaku usaha bidang ini benar-benar bertukar pikiran, informasi maupun memberikan masukan untuk pemerintah sehingga banyak juga kebijakan-kebijakan pemerintah yang baru yang perlu disosialisasikan kepada pelaku usaha. Jadi event ini diadakan dengan harapan mampu menciptakan kesempatan-kesempatan baru pada para pelaku usaha terutama di bidang perhubungan, supply chain dan logistic,” tutup Rosan.
Kemudian General Manager Reed Panorama Exhibitions Steven Chwee menyambut kedatangan para peserta dan pengunjung pameran ITSCL 2019. Dia berharap, acara ini mampu mendukung para pemain industri transportasi dan logistik untuk berkembang dan masuk ke ekonomi digital.
“Merupakan suatu kehormatan bagi saya menjadi bagian dari Indonesia Transport Supply Chain & Logistic (ITSCL) yang juga diinisiasi oleh Kadin. Hari ini, kami dengan bangga bisa mempersembahkan lebih dari 150 peserta pameran dari 12 negara. Tema tahun ini, The Time is Now, waktu yang tepat untuk menyatukan industri dari berbagai sektor transportasi untuk saling berhubungan, menghadapi era transformasi digital. Selamat datang di Indonesia,” sambut Steven.
Selain mengunjungi pameran, para pengunjung juga bisa bergabung dalam seminar-seminar yang menghadirkan lebih dari 50 pembicara di bidangnya. Selama dua hari ke depan ITSCL 2019 akan menyuguhkan sejumlah topik menarik, seperti bagaimana industri transportasi Indonesia menjawab tantangan era digital, ASEAN conectivity 2025, Indonesia manufacturers’ perspective, Indonesia investment forum, SMART Logistics, dan lain sebgainya. Dengan lebih dari 40 jam waktu seminar yang disediakan, pengunjung bisa datang tanpa dipungut biaya apapun ke pameran ini.