Jakarta, Lampungnews.com – Salah satu organisasi kepemudaan di indonesia, KNPI menggelar konferensi pers terkait isu Uighur di China pada Kamis (26/12/2019) di Hotel Alia Cikini, Jakarta.
Pada kesempatan ini Sekjend DPP KNPI Addin Jauharudin menyebut bahwa isu etnis Uighur sendiri merupakan masalah domestik bagi negeri China sehingga isu tersebut nantinya akan diselesaikan secara baik oleh pemerintah China.
“Isu ini berkembang terlihat sebagai isu yang menyangkut agama islam, padahal hal tersebut dicurigai memiliki gerakan separatisme dan radikalisme di sebagian masyarakat Uighur. Oleh karena itu masyarakat harus memisahkan antara isu umat islam dan radikalisme disana. Pada permasalahan Uighur pun dapat menggunakan pendekatan persuasif, jika tidak bisa maka libatkan negara-negara lain seperti negara Indonesia dalam diplomasi soft power dalam rangka menciptakan perdamaian global”ungkap Addin.
Beliau menambahkan jika hal tersebut bukan merupakan isu umat muslim dikarenakan jika dilihat bahwa jumlah penduduk muslim di China sebanyak 23 juta orang yang tersebar di berbagai provinsi dan 440 ribu mahasiswa Indonesia yang saat ini menuntut ilmu di China tidak terdiskriminasi dan baik-baik saja sehingga persoalan konflik Uighur tidak dapat disangkutpautkan dengan persoalan agama, terorisme dan radikalisme.
“Kami menghimbau kepada seluruh organisasi di Indonesia dan khususnya organisasi Islam untuk tidak terprovokasi mengenai isu Uighur yang tentu saja dapat berdampak pada terganggunya perdamaian global. KNPI sebagai salah satu organisasi berhimpun, kepemudaan yang berisi seluruh anggota dari berbagai lintas agama, suku dan golongan untuk memandang soal Uighur secara jernih, rasional, dan tidak terprovokasi dengan sentimen suku agama dan ras (sara). Karena Ke-Bhinnekan dan keragaman yang selama ini sudah terjaga dapat terus dipertahankan menjadi modal keutuhan bangsa dan perdamaian dunia,” ungkap Addin.
“Marilah kita membangun bangsa Indonesia ini tanpa melihat perbedaan agama. Karena jika terus dikaitkan dengan persoalan agama akan memantik perdebatan hingga perpecahan. Oleh sebab itu, marilah bagi seluruh warga negara Indonesia saling bahu-membahu dalam rangka membangun Indonesia menjadi lebih baik”tutupnya (michell)