Jakarta, Lampungnews.com – Seminar Nasional BUMN dengan tema ‘Menakar Kesiapan Perusahaan BUMN Menapaki Era Industri 4.0 Dan Peleburan Bisnis Sampingan BUMN’ Jakarta Insight didukung oleh Komisi VI DPR, diselenggarakan pada Rabu (05/02/2020) di Jakarta.
Seminar ini juga didukung oleh Jamkrimdo, PGN, Jasa Raharja, Angkasa Pura II, BRI, Pertamina Fastron syntetic Oil, ASDP Indonesia ferry, BRI, membahas soal peran BUMN dalam peningkatan kualitas SDM dan produksi dalam Negeri.
Turut hadir Anggota Komisi VI DPR RI, M. Toha yang menjelaskan mengenai peningkatan percepatan informasi dan produktivitas dalam revolusi industri 4.0, mengacu pada budaya gotong royong dan budaya dalam kearifan lokal yang ada melawan industri.
“Saat dialog dengan BUMN saya berpesan agar boleh terbawa arus tetapi jangan terseret oleh arus pengaruh dunia. SDM yang ada harus memumpuni untuk dapat bersaing di kancah intenasional termasuk soal modal. Kondisi gula yang masih kurang 600.000 ton antara lain menjadi perhatian kita. Itu karena pabrik yang ada mayoritas adalah peninggalan Belanda, “kata Toha.
“Ini masih masih bicara 1 produk. Bagaimana dengan kedelai, garam dan lainnya. Pemerintah hendaknya serius menangani kebutuhan pokok rakyat Indonesia dari segi pemenuhan konsumsi bukan hanya pembangunan infrastruktur dan konstruksi jalan tol semata,”imbuhnya.
Disamping itu, Ekonom INDEF, Bhima Yudhistira Adhinegara Ekonom menyebut di Era industri 4.0 muncul lapangan kerja baru dengan keterampilan baru. “Di BUMN justru pengaruhnya baik karena dapat menambah 2 juta lapangan kerja. Skill SDM pun harus lebih ditingkatkan agar tidak terjadi phk karena telah mengikuti teknologi”,jelasnya.
“China salah satu negara yang paling maju teknologinya di Asia karena masyarakatnya bisa dengan cepat menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi yang berkembang pesat saat ini, saya berharap Indonesia mampu melakukannya,”tutupnya.(michell)