Jakarta, Lampungnews.com– Dokter Anak, dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi SpA, MARS mengungkapkan tiga hal yang
menjadi penentu kecerdasan anak, yaitu nutrisi, kasih sayang dan stimulasi. Ketiga hal ini harus didapatkan oleh anak agar anak dapat tumbuh dengan baik. Hal itu disampaikan dokter yang akrab di sapa Tiwi ini menyikapi banyaknya informasi keliru yang beredar di sosial media, salah satunya tentang susu anak.
“Faktanya, kecerdasan anak ditentukan oleh tiga faktor utama, yakni kebutuhan asuh (makanan dan minuman bernutrisi), kebutuhan asih (pemenuhan kasih sayang) dan kebutuhan asah (stimulasi yang tepat). Susu di sisi lain, bisa menjadi solusi yang bisa membantu anak di atas satu tahun menaikkan berat badan,” ungkap dr. Tiwi dalam keterangannya, Selasa (15/11/2022).
Lebih lanjut, Dr. Tiwi menyarankan orang tua untuk mengeksplorasi berbagai jenis olahan susu, misalnya es krim atau gelato, agar lebih menarik bagi anak. Ia juga mengingatkan orang tua sebaiknya lebih bijak dalam menyikapi informasi terkait kesehatan anak yang beredar di media sosial.
Sebagaimana diketahui, susu telah sejak lama menjadi sumher nutrisi bagi manusia. Hasil studi yang telah dipublikasikan di Nature Communications ini mengungkap, bahwa orang-orang di Kenya dan Sudan modern mengonsumsi produk susu setidaknya 6000 tahun yang lalu. Temuan ini menjadi bukti langsung paling awal konsumsi susu di Afrika dan mungkin di dunia.
Sementara bagi bangsa Eropa, susu termasuk kebutuhan dasar. Diantara negara-negara Eropa yang dengan konsumsi susu tinggi adalah Swiss, Belanda, Finlandia dan Swedia. Susu diyakini merupakan salah satu minuman paling sehat. Maka tak heran, postur orang Eropa tinggi besar menunjukkan kebutuhan gizinya tercukupi.
Selain itu, dari sisi indeks kualitas manusia, bangsa Eropa khususnya
negara-negara dengan konsumsi susu yang tinggi terbilang unggul. Laporan IMD Business School, bahwa negara- negara di Eropa melakukan pekerjaan dengan baik yang mampu mengembangkan kemampuan karyawannya dibandingkan dengan wilayah dunia lainnya.
Swiss misalnya, dalam lima tahun terakhir menduduki posisi teratas dalam World Talent Ranking (Peringkat Bakat Dunia) berkat investasi besarnya dalam dunia pendidikan dan pelatihannya yang dapat menarik karyawan internasional.
Peringkat selanjutnya diikuti oleh Denmark, Norway, Austria dan Netherlands. Peringkat 6 diduduki oleh Kanada, salah satu negara non-Eropa yang berada di top 10. Diikuti oleh Finland, Swedia, Luxemborg, dan Jerman.(*)