Jakarta, Lampungnews.com – Aliansi Pergerakan Pemuda Intelektual Peduli Jambi (APIP-JAMBI) mengkritisi kinerja SKK Migas (Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi) Jakarta Selatan. Khususnya menyoriti soal kinerja pimpinan Supply Chain Management (SCM) and Operation Support Petro China.
“Meminta SKK Migas untuk segera menindaklanjuti video yang sedang viral digaan pelanggaran oknum tertentu,” kata koordinator APIP-JAMBI, Zuhri kepada wartawan di Jakarta, Selasa (20/6/2023).
Ia mensinyalir tindakan pelanggaran yang dilakukan oleh oknum sepanjang menjabat sebagai VP SCM Petrochina telah membuat kerugian. “Dia diduga merekayasa proses tender yang mengakibatkan kerugian negara,” ujarnya.
Bahkan untuk memastikan total dugaan tindak pidana tersebut, ia menyerukan kepada manajemen SKK Migas untuk meminta agar dilakukan audit publik dengan menggandeng Badan Pemeriksaan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
“Kami meminta SKK Migas untuk melakukan audit terhadap semua kegiatan pengadaan barang dan jasa selama,” tegasnya.
Kemudian, Zuhri juga mendorong agar Presiden Petrochina segera melakukan peninjauan ulang terhadap semua proses pengadaan berupa kontrak paying dengan jangka waktu tiga tahun terkait dengan berbagai kegiatan pengeboran yang dilakukan dengan metode penunjukan langsung.
Dan ia juga mendesak agar Presiden Petrochina meninjau juga penyesuaian harga estimasi perusahaan dengan alasan tenggat waktu kegiatan pengeboran yang tidak relevan untuk kontrak 3 tahun.
“Kalau ini dibiarkan, maka dapat mengganggu hubungan bilateral antara China dan Indonesia. Mengingat, Petrochina adalah BUMN milik pemerintah negara China yang beroperasi di Indonesia,”tuturnya.
Lebih lanjut, Zuhri juga menilai jika praktik ini dibiarkan, maka bisa berimbas ke menurunya kinerja perusahaan. “Ini jelas terlibat bobroknya organisasi manajemen Petrochina yang berisi orang-orang tidak berkompeten dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya,”ucap dia.
Aksi yang dilakukan di dua lokasi tersebut, yakni kantor SKK Migas dan Kedutaan Besar China ini, Zuhri menyatakan tujuannya agar ada upaya perbaikan manajemen Petrochina. Karena banyaknya persoalan yang terjadi. “Agar segera mengganti dengan personel yang lebih kompeten dan memiliki integritas,” ucapnya.(*)