Sungailiat, Lampungnews.com— Menteri Sosial Tri Rismaharini menyerahkan 51 unit kapal 5 GT (gross ton) kepada 51 nelayan di Kabupaten Bangka dan Kabupaten Bangka Tengah. Penyerahan kapal merupakan upaya Mensos dalam meningkatkan kapasitas produksi para nelayan sekaligus menanggulangi kemiskinan.
Data menunjukkan, komunitas nelayan menjadi salah satu dari kantong-kantong kemiskinan selain petani dan para pekerja UMKM. Padahal di sisi lain, potensi laut masih cukup baik dan bisa dikembangkan untuk meningkatkan taraf kehidupan nelayan, termasuk nelayan di kedua daerah.
“Babel ini (Bangka Belitung) merupakan daerah kepulauan dan menurut saya produksi lautnya masih sangat bagus karena itu perlu dioptimalkan. Karena itu saya menawarkan untuk memberikan bantuan untuk para nelayan,” katanya pasca menyerahkan kapal di Kampung Natak, Lingkungan Nelayan 1, Sungailiat, Selasa (4/7/2023).
Kapal yang diserahkan Mensos berbahan fiber glass dan dilengkapi dengan GPS sebagai penunjuk arah dan didorong dengan mesin 30 HP (horse power). Kapal ini mampu melesat dengan kecepatan maksimal 8 knot. Dengan ukuran 10×1,85×0,82 meter, kapal ini mampu menampung ikan 2 ton.
Dikatakan Mensos, saat ini ia sedang memesan sensor kapal yang dapat memanggil ikan sehingga nelayan tidak perlu lagi mencari ikan. “Jadi tujuannya untuk menghemat BBM, karena ikan akan datang. Bukan bapak (nelayan) yang cari ikannya,” ujarnya di hadapan para nelayan.
Sementara itu, 51 kapal diberikan kepada nelayan di empat lokasi yaitu di Sungailiat dan Belinyu untuk Kabupaten Bangka, serta Lepar Pongok dan Toboali di Kabupaten Bangka Selatan. Kapal diproduksi langsung di lokasi dengan mengikutsertakan para nelayan. Adapun total bantuan yang diserahkan senilai Rp13,2 milyar.
Di hadapan para nelayan, Mensos mewanti-wanti agar kapal tidak diperjualbelikan dan dirawat dengan baik sehingga bisa diwariskan kepada generasi selanjutnya. Selain itu, mantan Wali Kota Surabaya ini mendorong pemerintah daerah agar bisa mendirikan koperasi khusus nelayan agar para nelayan tidak terlibat dengan pinjaman ilegal, sekaligus untuk mengontrol harga ikan.
“Koperasi ini bisa digerakkan memang simpan pinjam. Ke depan bisa mengatur supaya tidak ada orang luar yang ngatur harga itu kecuali koperasi itu. Kalau disepakati bersama maka harga itu bisa dikontrol sehingga mereka bisa stabil hidupnya,” ujar Mensos.
Salah satu penerima kapal, Firdaus, mengatakan tidak menyangka bisa mendapatkan kapal 5GT. Ia mengira akan mendapatkan kapal kecil namun ternyata yang diserahkan adalah kapal dengan kapasitas 2 ton. “Kami tidak menyangka dapat kayak gini kapalnya, kami nyangka perahu kecil. Ini lebih besar dan bagus,” katanya.
Warga Desa Rias Kecamatan Tuboali Kabupaten Bangka ini dulunya bekerja sebagai ABK di kapal milik orang lain. Kerena berbagi dengan pemilik kapal, ia hanya bisa mendapatkan uang Rp100 ribu saat melaut.
“Namun dengan adanya kapal baru milik sendiri, saya perkirakan, pendapat saya bisa naik hingga 4 kali lipat. Terima kasih Bu Mensos,” kata Firdaus.
Turut hadir dalam acara penyerahan kapal anggota DPR RI Dapil Babel Rudianto Tjen, Pj Gubernur Bangka Belitung Suganda Pandapotan Pasaribu, Wakil Bupati Bangka Syahbudin, Bupati Bangka Selatan Riza Herdavid, Wakil Bupati Bangka Selatan Debby Vita Dewi, dan unsur Forkompimda Provinsi Bangka Belitung, Unsur Forkopimda Kabupaten Bangka, Bangka Selatan, dan Kota Pangkal Pinang.(*)