Jakarta, Lampungnews.com – Program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) terbukti berhasil meningkatkan pendapatan Keluarga Penerima Manfaat (KPM). PENA adalah program pemberian modal usaha kepada KPM bantuan sosial berusia produktif dengan tujuan meningkatkan kemandirian finansial sehingga masyarakat tidak bergantung pada bantuan sosial.
Sejak tahun 2022, Kementerian Sosial telah menyalurkan PENA kepada 11.352. Sebanyak 98,9% dari total KPM mengaku pendapatannya meningkat setelah menerima PENA. Hal ini berdasarkan monitoring dan evaluasi yang dilakukan Kementerian Sosial dan evaluasi dari Kantor Staf Kepresidenan (KSP).
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan pada bulan Oktober, sebanyak 2.441 KPM berhasil digraduasi. Angka ini menambah jumlah KPM yang graduasi dari bantuan sosial menjadi 7.814, dan akan bertambah pada desember nanti. Selain graduasi dari bansos, PENA juga mampu meningkatkan penghasilan KPM sehingga dapat keluar dari kemiskinan dan kemiskinan ekstrem.
Dari 11.325 KPM, 8.779 sudah berada di atas kemiskinan. Meskipun demikian, Mensos tidak mau serta merta mengeluarkan KPM dari bansos karena harus melihat kesiapan mereka. Lebih detil, Mensos merinci sebanyak 944 KPM mengalami peningkatan pendapatan namun masih berada di atas garis kemiskinan ekstrem tapi di bawah garis kemiskinan, 1.495 KPM pendapatannya meningkat tapi masih di bawah garis kemiskinan ekstrem, dan hanya 134 KPM yang pendapatannya belum meningkat.
“Sebetulnya banyak yang mau keluar. Tapi kami harus memastikan dulu (penghasilan) mereka benar-benar di atas UMK. Insya Allah tanggal 19 Desember, kita akan pastikan lagi supaya benar-benar pasti mereka bisa keluar, dan itu safe untuk mereka,” kata Mensos pasca menghadiri acara Graduasi KPM PENA di Kantor Kemensos, Rabu (29/11).
Kepala Tim Kebijakan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Elan Setiawan yang turut hadir mengatakan program PENA akan melengkapi strategi penanggulangan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem yang berpusat pada pilar pengurangan beban dan pilar pemberdayaan ekonomi. Menurutnya, Program PENA menyiapkan keluarga yang selama ini menerima bantuan sosial untuk menjadi wirausahawan sehingga dapat meningkatkan status kesejahteraannya. Hasilnya, mereka siap lepas dari bantuan sosial.
“Dengan strategi yang lengkap ini, harapannya kita bisa melihat tuntasnya kemiskinan ekstrem di Indonesia dan makin berkurangnya secara signifikan kemiskinan dari Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Tenaga Ahli Utama KSP Abraham Wirotomo optimis program PENA akan terus dilanjutkan tahun depan. Program PENA akan dieskalasi. Berdasarkan evaluasi, PENA dapat meningkatkan pendapatan hampir seluruh KPM yang ikut serta. “Setelah kita evaluasi ternyata berhasil meningkatkan pendapatan 98.9 %. Jadi hampir semua yang ikut PENA, pendapatannya naik,” ujarnya.
Senada dengan Abraham, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Nunung Nuryartono mengatakan PENA bisa menjadi inspirasi bagi KPM lain. Dikatakan Nunung, KPM yang sudah berhasil dan mandiri bisa menambah kegiatan produktif sehingga mampu menyerap tenaga kerja lain yang pada akhirnya bisa membantu meningkatkan taraf hidup keluarga lainnya.(*)