Jakarta, Lampungnews.com-Delegasi dari Jurusan Hubungan Internasional Universitas Lampung (Unila) melakukan kunjungan resmi ke Universiti Malaya (UM) pada Selasa (24/9) lalu di Malaysia.
Dalam kunjungan ini, delegasi berjumlah 9 dosen dari Jurusan Hubungan Internasional dan 1 orang dosen dari Jurusan Ilmu Komunikasi. Rombongan dipimpin oleh Ketua Jurusan Hubungan Internasional Unila, Simon Sumanjoyo disambut langsung oleh Senior Lecturer of International and Strategic Studies, Dr. Sheila Devi Michael dan Dr. Sadia Rahman.
Ketua Jurusan Hubungan Internasional Unila, Simon Sumanjoyo mengatakan bahwa kunjungan ini dalam rangka penjajakan kerjasama akademik dan pembahasan rancangan Implementation Agreement antara kedua institusi tersebut.
“Kunjungan ini diharapkan dapat mempererat hubungan kerjasama internasional kedua universitas, serta membuka peluang untuk berbagai kolaborasi akademik dan riset di masa mendatang,”kata Simon dikutip Jumat (4/10/2024).
Lebih lanjut kedua pihak membahas mengenai penjajakan kerjasama di bidang akademik dan riset. Kedua jurusan berencana untuk mengembangkan program staf mobility, dan riset kolaboratif yang akan melibatkan para mahasiswa dan peneliti dari kedua belah pihak.
Selain membahas peluang kerjasama, pertemuan tersebut juga menyoroti pembahasan terkait Implementation Agreement (IA) yang akan menjadi landasan formal untuk memulai berbagai program kerjasama. IA ini nantinya akan mencakup perjanjian teknis dan operasional terkait pertukaran akademik, riset bersama, serta program-program pengembangan kapasitas dosen dan mahasiswa.
“Dengan terjalinnya hubungan kerjasama yang lebih erat, Universitas Lampung dan Universiti Malaya berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan pendidikan tinggi yang berdaya saing global,”ucapnya.
Sementara itu, Dosen Universitas Lampung (Unila) Moh Nizar yang ikut dalam kunjungan tersebut mengatakan bahwa banyak kampus di Malaysia mendapat pengakuan secara internasional diantaranya Universiti Malaysia. Dalam konteks itu, Nizar berharap penjajakan kerjasama di bidang akademik dari mulai kolaborasi riset dan staf mobility dapat dilakukan diantara kedua perguruan negeri tersebut.
“Apalagi secara jarak antara Indonesia dan Malaysia bertetangga atau dekat, dengan begitu baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang kerjasama diantara kedua belah pihak secara berkesinambung dapat terpelihara,”tuturnya.(*)