Jakarta, Lampungnews.com– Wakil Menteri Sosial (Wamensos) RI, Agus Jabo Priyono mengungkapkan Kementerian Sosial (Kemensos) siap melaksanakan program makan bergizi gratis apabila diperintah oleh Presiden RI Prabowo Subianto untuk membantu bersinergi menjalankan program prioritas tersebut.
Hal tersebut disampaikan Jabo saat menjadi pembicara dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 yang disiarkan secara daring di akun YouTube FMB9ID_IKP pada Senin (4/11/2024).
“Belum ada arahan khusus atau perintah langsung soal program makan bergizi gratis. Karena Kemensos ini lembaga yang sifatnya eksekutor, jadi kita menjalankan apa-apa yang sudah di jalankan bapak Presiden,” ujar Jabo.
Namun apabila misalnya kemudian nanti ada perintah, Jabo menegaskan Kemensos siap menjalankan program makan bergizi gratis itu. Pasalnya sebelum program tersebut dicanangkan, Kemensos sudah melaksanakan program makan gratis untuk lansia dan disabilitas. Sehingga Kemensos sudah mempunyai instrumen dan pengalaman.
“Filosofinya generasi muda kita harus sehat dan unggul artinya menjadi tanggung jawab negara untuk mempersiapkan generasi unggul tersebut. Salah satu faktornya adalah nutrisi yang mereka konsumsi untuk berdampak secara fisik dan pikiran yang kita persiapkan untuk generasi hebat tersebut,” kata Jabo.
Dari berbagai pengalaman, dengan adanya dukungan makan bergizi gratis ini maka dapat meningkatkan tinggi badan dan kecerdasan generasi muda Indonesia.
“Tidak ada masalah, memang tanggung jawab negara untuk mengurus rakyat, kalau soal ruang lingkup irisan, negara kita punya instrumen, perangkat untuk mengurus program tersebut. Bahkan negara-negara lain yang rakyat nya banyak mampu seperti Tiongkok dan India,” paparnya.
Jabo meminta semua pihak untuk tidak pesimis demi kebesaran bangsa, untuk generasi yang unggul. Semua komponen harus bergotongroyong, bahu membahu agar program makan bergizi gratis ini bisa terlaksana. Sehingga kata Jabo, impian Indonesia memiliki anak-anak yang tangguh, hebat, pikirannya kuat dapat terlaksana.
“Kritik dalam kebijakan itu hal biasa. Program makan bergizi gratis ini memang menjadi program prioritas dari pak Prabowo dan pak Gibran, ini program mendesak untuk dilaksanakan dan diwujudkan. Sehingga ibu hamil, ibu menyusui, anak sekolah mendapat nutrisi yang memadai,” tambahnya.
Perihal soal program makan bergizi gratis akan dimana saja, Jabo mengaku pihaknya belum mendapatkan arahan, kita sedang menunggu titik-titik prioritas. Tapi kalau diperintahkan pihaknya mengaku siap.
“Indikator keberhasilan program makan bergizi gratis belum dapat kita bicarakan karena belum kita laksanakan secara menyeluruh. Tetapi kemudian mas Gibran mencoba untuk melakukan simulasi-simulasi di beberapa sekolah dan di beberapa tempat,” kata Jabo.
Khusus untuk Kemensos sebelum program makan bergizi gratis ini menjadi program mendesak, Kemensos sudah melaksanakan kepada ibu lansia, usia sudah 70 tahun dan hidupnya sendiri di Kartu Keluarga (KK) nya itu sendiri.
“Dan kita juga memberikan makan gratis kepada disabilitas. Yang kita urus untuk lansia 100 ribu orang, dan itu kita beri makan dua kali pagi dan siang. Yang menyiapkan kelompok masyarakat. Jadi masyarakat di daerah yang kita memberikan bantuan makanan gratis kita bentuk kelompok masyarakat yang tugasnya adalah menyediakan makanan, memasak, termasuk mengantar,” ungkap Jabo.
Beberapa waktu lalu, Jabo mengaku sudah melakukan pengecekan, karena Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan kepada Kemensos agar data harus akurat, sehingga bansos tidak boleh salah sasaran.
“Dan saya melihat langsung bagaimana isi dari makanan yang disediakan untuk lansia dan disabilitas itu mantap memenuhi unsur karbohidrat, vitamin, sayur-sayuran, lauk pauk dan buah-buahan, artinya semua seimbang,” tuturnya.
Jabo memastikan data di Kemensos RI berbasis teknologi, supaya efektif, efisien dan akurat. Pihaknya di Kemensos sudah menyiapkan dan melayani masyarakat 24 jam di Pusdatin Cawang.
“Disana kita membagi staff bekerja disana tiga kali shift. Jadi update data, masukan dari masyarakat bisa disampaikan di alamat Pusdatin Kemensos yakni Cek Bansos. Pokoknya kalau urusan orang miskin, Kemensos sudah berpengalaman. Insya Allah kita siap jika diperintahkan, tinggal menunggu arahan dari bapak Presiden,” ucap Jabo.
Program yang dilaksanakan Kemensos dijelaskan Jabo ada dua program besar, ada program bersifat inklusif seperti PKH dan bansos. Program kedua yaitu adaptif, seperti bencana gunung meletus di NTT.
Untuk bisa melaksanakan dua program tersebut, Kemensos dikatakan Jabo telah membuat instrumen baik sumber daya manusia maupun penyediaan barang yang dibutuhkan masyarakat.
“Kita memiliki 120 ribu pendamping relawan tersebar di seluruh Indonesia, kita memiliki 31 sentra, 6 balai, 600 lumbung yang berhubungan dengan masyarakat dalam mendistribusikan barang,”lanjut Jabo.
Kemensos sendiri kata dia sudah punya sumber daya dan instrumen seperti itu, jika dikolaborasikan dengan kementerian atau lembaga lain dalam satu platform program makan bergizi gratis tersebut.
“Saya pikir daerah terpencil ada polisi, TNI ada Koramil saya lihat program ini bisa dilaksanakan. Selama ada sinergi, kepemimpinan satu komando maka bisa dilaksanakan dan siap,” lanjutnya.
Perihal biaya komponen bahan makanan bergizi gratis, pihaknya secara spesifik karena belum mendapatkan perintah kita belum melaksanakan riset.
“Tapi kalau bicara masalah data, peta siapa saja yang akan mendapatkan bantuan program makan bergizi gratis kita sudah ada. Tapi dalam pendataan masing-masing institusi ini masih miss, maka pak Prabowo memerintahkan sebelum program ini berjalan, antar lembaga ini harus melaksanakan rekonsiliasi data,” ucap dia.
Setiap instansi terkait seperti Kemensos, Bapenas, BKKBN, BPS, ini harus satu data terpadu, harus satu atap, sehingga program bantuan sosial, program makan bergizi gratis dilaksanakan peta nya sudah clear dari semua antar lembaga.
“Karena nanti semua program akan dimulai dari situ termasuk bansos, subsidi, berangkat dari situ. Karena masing-masing lembaga selama ini punya data sendiri-sendiri, sehingga pak Prabowo memerintahkan data untuk dibereskan terlebih dahulu,” jelas Jabo.
Jabo juga mengungkapkan pesan dari Presiden RI Prabowo Subianto saat para menteri dan wakil menteri melaksanakan retreat di Magelang, yakni program apapun seberat apapun, asalkan kita punya will itu akan terlaksana.
“Kita harus punya keinginan kuat, dipimpin kepemimpinan yang kuat, dan kesatuan antar lembaga, kesatuan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, kesatuan pemerintah dan rakyat. Dengan hal tersebut maka impian kita setara dengan bangsa lain secepatnya bisa kita wujudkan,” pungkas Jabo. [*]