Jakarta, Lampungnews.com-Menteri Sosial (Mensos) RI, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengungkapkan pihaknya siap bersinergi dengan stakeholder terkait dalam mendukung program makan bergizi gratis.
Hal tersebut disampaikan Gus Ipul usai menyalurkan bantuan ratusan juta untuk kelompok rentan dan kelompok penyintas yang berkolaborasi dengan kitabisa di Sentra Handayani, Jakarta Timur pada Selasa (12/11/2024).
Perihal program makan bergizi gratis, Gus Ipul menyebutkan akan dilaksanakan oleh Badan Gizi Nasional sebagai leading sektor.
“Mungkin ada irisan dengan Kemensos, kita memberikan dukungan saja yang kita bisa. Misalkan menyisir anak-anak sekolah yang kurang beruntung yang perlu mendapatkan bantuan makanan bergizi gratis,” kata Gus Ipul.
Sedangkan perihal bansos untuk penerima yang meninggal dan pindah belum dilaporkan dan terkadang bias. Kemensos dijelaskan Saifullah Yusuf mengimbau perlu ketelitian kepala desa dan semua pihak untuk melakukan perbaikan.
“Data tunggal akan diperbaiki, data dari semua kementerian dikirim ke BPS dengan standarisasi. Kemudian nanti diolah menjadi data tunggal, kemudian akan menggunakan data tersebut. Nanti akan dikoreksi dari sistem, apabila tidak layak mendapat tapi dapat atau sebaliknya dari yang layak dapat tapi justru tidak mendapatkan,” kata dia.
Kemensos juga turun langsung dalam bencana alam Gunung Lewotobi Laki-laki meletus di Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan bantuan tenda pengungsian dan keburu logistik seperti makanan, minuman, sarana air bersih, toilet portabel, pakaian, khusus nya untuk ibu dan anak.
“Untuk keperluan itu Kemensos memiliki 668 lumbung sosial di seluruh Indonesia. Sehingga apabila terjadi bencana kita dalam waktu 1-2 jam bisa langsung membantu. Dipusatkan di Kabupaten Flores Timur karena abu nya banyak kesitu,” jelas Gus Ipul.
Dalam kesempatan itu Gus Ipul menjelaskan kolaborasi dengan kitabisa yang sudah berjalan 8 tahun memberi dukungan dan bantuan.
“Dimana penerima manfaat adalah mereka yang memiliki penyakit serius, memerlukan pembiayaan cukup besar yang tidak di cover BPJS Kesehatan,” papar Gus Ipul.
Gus Ipul mengajak semua pihak untuk dapat berkolaborasi dengan Kementerian Sosial dalam membantu mengentaskan kemiskinan.
“Dengan kolaborasi berbagai pihak maka penerima manfaat bisa di kawal terus. Berkelanjutan, sampai sembuh dan sehat lagi. Bisa dikawal pendidikan dan pemberdayaan nya agar dia bisa mandiri. Kerja sama ini akan kita kembangkan dengan semua pihak agar dapat menjangkau lebih banyak lagi,” jelas Saifullah Yusuf.
Kemensos diungkapkan Gus Ipul juga telah memberikan dukungan untuk program keluarga harapan saja sekitar 10 juta keluarga, penerima bansos 18 juta keluarga lebih.
“Anggaran (Kemensos) tentunya belum cukup, tapi kita sudah berusaha sebaik mungkin. Untuk itu kerja sama kita akan bekerja sama dengan semua pihak baik lembaga dan yayasan dari semua pihak,” pungkas Saifullah Yusuf.
Sebagaimana diketahui Kementerian Sosial menargetkan menuntaskan kemiskinan ekstrem di Indonesia yang berjumlah 2,3 juta jiwa (0,83 persen) menjadi 0 dalam jangka waktu 2 tahun.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk yang masuk kategori penduduk miskin sebanyak 25,22 juta jiwa atau 9,03 persen dari jumlah penduduk Indonesia ditargetkan Kemensos turun menjadi 6 persen dalam waktu 5 tahun. [*]