Jakarta, Lampungnews.com – Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia dan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga RI akan bersinergi dalam penciptaan data tunggal terpadu agar dapat segera dirampungkan.
Hal tersebut disampaikan Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) usai melaksanakan pertemuan dengan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga RI, Wihaji di Kantor Kementerian Sosial RI, Salemba Jakarta Pusat pada Selasa (5/11/2024) malam.
“Saya malam ini bersilahturahmi menteri kependudukan dan pembangunan keluarga pak Wihaji beserta rombongan. Koordinasi, sinkronisasi, sinergi, sekaligus mengintegrasikan apa yang menjadi program Kemensos dan Menteri kependudukan,” ujar Saifullah Yusuf.
Gus Ipul mengaku telah mendapatkan arahan dari Presiden RI Prabowo Subianto agar di awal-awal ini dapat membuat perencanaan baik dan program beririsan antara Kemensos dengan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
“Saya dan pak Wihaji banyak program beririsan. Pertama-tama soal data, kita sebagai wali data. Kalau Kemensos wali data di bidang kesejahteraan sosial, kalau beliau di bidang keluarga. Presiden memberikan arahan, khususnya di dua kementerian bisa di integrasikan dengan BPS dengan arahan dari Bappenas,” kata Gus Ipul.
Gus Ipul mengaku optimis sinergitas antara Kemensos dan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
“Setelah dicek satu per satu, akan dikembalikan ke kami berdua. Dalam waktu tidak lama kita akan memiliki satu data tunggal terpadu. Kami sinergikan dan integrasikan program yang disusun dua kementerian,” kata dia.
Kolaborasi antara kedua kementerian tersebut diharapkan Gus Ipul dapat berjalan dengan efektif dari tingkat atas hingga tingkat pelaksana di lapangan dan satuan terkecil.
“Di tingkat pendamping lapangan mudah-mudahan secara perlahan bisa bersinergi, bergandengan tangan dengan persepsi, pemahaman yang saling memahami, mengerti dimana irisan-irisan program kami berdua,” jelasnya.
Data tunggal terpadu tersebut dijelaskan Gus Ipul amat penting agar pelaksanaan berbagai program di kementerian dan lembaga berjalan dengan baik.
“Data nanti tunggal, digunakan oleh semua kementerian lembaga. Yang memimpin penyatuan ini adalah Bappenas melalui BPS. Dengan data ini menjadi pedoman dan acuan semua KL Kita menargetkan penurunan kemiskinan ekstrim sampai 0 persen dari 0,83 sekarang. Kemiskinan (dari 9,03 persen pada Maret 2024) rilis BPS kita turunkan menjadi 6 persen ke bawah. Itu target yang harus kita perjuangkan dalam 5 tahun kedepan,” terang Gus Ipul.
Perihal bencana alam meletusnya gunung Lewotobi di NTT, Gus Ipul juga mengungkapkan bahwa Wakil Menteri Sosial RI Agus Jabo Priyono telah tiba di Kupang dengan membawa sejumlah bantuan untuk warga terdampak.
“Pak Wamen terbang ke Kupang membawa sejumlah bantuan. Sebagaimana diketahui Kemensos memiliki 668 lumbung sosial di daerah rawan bencana, apakah itu banjir longsor gunung berapi yang rawan bencana. Di titik itu memberikan dukungan, tugas Kemensos menyiapkan tempat pengungsian memberikan bantuan makanan, pakaian untuk ibu dan anak yang ditempatkan di lumbung kita,” kata Gus Ipul.
Lumbung sosial terdekat dijelaskan dia akan merapat ke sana. Pihaknya juga membawa tiga truk di kapal, berisii sembako, perbekalan, pakaian selimut untuk bayi, disana ada BPNB, TNI Polri untuk mengevakuasi warga.
“Tidak ada kendala dalam distribusi, Bupati telah menentukan tempat pengungsian, air bersih, semua disiapkan dengan baik. Mudah-mudahan dengan pak Wamen rombongan datang memperkuat bentuk dukungan di sana. Ada 20-30 Tagana ke sana, hari ini datang lebih banyak lagi. Kita memastikan distribusi tepat sasaran disana banyak petugas. Tidak ada tempat pengungsian yang penuh, jadi lebih banyak di tempat Penduduk,” papar Gus Ipul.
Ia juga menjelaskan ada sembilan orang meninggal dunia dan satu orang kritis akibat bencana meletusnya gunung Lewotobi berdasarkan data hingga 4 November 2024.
Untuk para ahli waris meninggal sudah disiapkan Rp 135 juta untuk 9 orang. Kami juga melakukan layanan psikososial untuk korban keluarga terdampak di lokasi pengungsian. Untuk data lebih mendetail bantuan sosial kita masih menunggu pendataan dan evakuasi,” pungkas Gus Ipul.
Sementara itu, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga RI, Wihaji menyebutkan arahan dari Presiden RI Prabowo Subianto yang memerintahkan kepada kita membantu Presiden untuk menghilangkan ego sektoral, saling kerja sama, saling support.
“Terutama di kementerian kependudukan, harus disuport oleh 9 KL, karena yang kita urus dari pra penganten, hamil, batita, balita, lansia, itu urusan kita karena keluarga. Goalnya generasi emas yang menjadi cita-cita kita semua. Persoalannya ada hal yang harus kita kolaborasi kan. Sinergitas dirjen dan deputi, agar cepat, efektif, dan efisien, Kuncinya semangat bersama membantu warga negara Indonesia dengan kewenangan masing-masing,” kata Wihaji.
Ia mengungkapkan dalam Perpres 72 Kementerian Kependudukan dan Pembangunan RI, (BKKBN) memiliki tugas menjadi pelaksana dalam tim percepatan stunting. Ada kolaborasi keluarga resiko stunting (KRS).
“Nanti itu include program Kemensos, salah satunya masuk KPM PKH sehingga kolaborasi lebih efektif dan efisien. Treatment nya itu macam-macam, misalkan sanitasi kurang dari Kementerian PU. Berapa targetnya, Bappenas 18 untuk 2025. Ada beberapa program quick win kita, semangat nya warga negara kita yang belum beruntung bisa ditangani,” tambah Wihaji.
Terkait program makan bergizi gratis, Wihaji mengaku masih menunggu instruksi lebih lanjut. Namun pihaknya siap berkolaborasi dengan berbagai kementerian dan lembaga.
“Program makan bergizi gratis nanti ke badang gizi, kita koordinasikan. Perintah presiden kita saling kerja sama dan support,” pungkasnya. [*]