Jakarta, Lampungnews.com– Kementerian Agama (Kemenag) RI menggandeng Perpustakaan Nasional (Perpusnas) dalam pelaksanaan perdana Kepustakaan Islam Award (KIA) di Jakarta pada 22-24 November 2024.
Plt Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah, Ahmad Zayadi mengatakan kegiatan tersebut merupakan event pertama inisiatif pertama yang dilaksanakan Kementerian Agama
“Kegiatan ini bertujuan memberikan motivasi dan memberikan inspirasi kepada masyarakat dalam membangun budaya membaca dan penguatan literasi Islam,”ujar Ahmad, Sabtu (23/11/2024) malam di Novotel Gajah Mada Jakarta.
Meskipun pelaksanaan pertama kali, namun dikatakannya antusiasme masyarakat sangat tinggi. Ia menjelaskan ada 437 pendaftar dalam berbagai kategori yang dikompetisikan. Empat kategori tersebut yakni penulis ASN, penulis masyarakat, pegiat literasi, dan Perpustakaan Masjid.
“Secara fungsional pemberian apresiasi ini berperan penting dalam meningkatkan kualitas hidup beragama. Literasi agama tidak memperkaya wawasan umat terhadap agama, namun pemahaman lebih mendalam, rasional dan kontekstual,”kata dia.
Kemenag dijelaskan Ahmad akan memperkuat pelaksanaan KIA, bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional. “Kita berkomitmen meningkatkan literasi masyarakat dan agama,”tambahnya.
Indikator juara dalam KIA dijelaskan Ahmad terdiri dari tiga penilaian obyektif yakni konsistensi dan produktivitas, originalitas tulisan, dan tingkat keterbacaan tulisan yang sudah mereka tulis.
“Kementerian Agama secara kongkrit memacu revitalisasi budaya tulis, memberikan apresiasi kepada penulis, maupun lembaga literasi Islam,” tambahnya.
Sementara itu, Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin menyebut literasi sangat merefleksikan kualitas peradaban sebuah bangsa.
Menurutnya, untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, peningkatan literasi menjadi salah satu syarat penting yang harus dipenuhi.
“Jika negara kita ingin maju, kita harus melihat tingkat literasi masyarakatnya. Literasi ini menjadi cermin dari peradaban suatu bangsa,” kata Kamaruddin.
Dengan literasi yang mumpuni ia yakin dapat menghidupkan kembali semangat literasi di kalangan umat Islam.
“Ini penting untuk membangun generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga mampu menggerakkan kemajuan peradaban,”ucap dia.
Menambahkan, Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Perpustakaan Nasional, Adin Bondar menyebutkan kegiatan KIA 2024 merupakan satu terobosan dan inisiatif yang sangat strategis.
Malahan penyelenggaraan hal tersebut sesuai dengan UU RI 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan pasal 51, dimana pemerintah memberikan penghargaan kepada perorangan kelompok yang sudah berprestasi meningkatkan kebiasaan membaca dan literasi.
“Sehingga hari ini diinisiasi oleh Kementerian Agama. Ini mendorong perpustakaan menjadi pusat ruang kreatif bagi masyarakat kita. Perpustakaan menjadi ruang belajar, ruang berbagai ilmu untuk masyarakat. Upaya kita menuju Indonesia emas 2045 harus dimulai dari masyarakat yang gemar membaca dan memiliki literasi mumpuni,”kata Adin.
Bentuk kolaborasi Kementerian Agama dengan Perpustakaan Nasional dijelaskan Adin berupa pasokan buku berkualitas sehingga umat dapat meningkatkan literasi untuk transformasi sosial dan ekonomi.
“Salah satu konsep peningkatan literasi ini berkaitan langsung dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Semakin tinggi literasi masyarakat akan maka berkolerasi akan semakin baik sejahtera. Percepatan literasi budaya membaca, agar bonus demografi agar mendapatkan momentum yang baik,” pungkasnya.
Sebagai informasi, KIA 2024 memberi penghargaan kepada penggiat literasi dalam empat kategori, yaitu Penulis ASN, Penulis Masyarakat, Pegiat Literasi, dan Perpustakaan Masjid.
Daftar pemenang kategori penghargaan Kepustakaan Islam Award 2024:Penulis ASN Kemenag: Didi Junaedi, Ahmad Zacky, Masruhan. Penulis Masyarakat: Rosidin, Ali Mahfudz, dan Ahmad Husain Fahasbu, Pegiat Literasi: Aip Rochadi, Mintarsih, dan Abdul Karim.
Perpustakaan Masjid: Jakarta Islamic Center, Masjid Raya Baiturrahman Aceh, dan Masjid Jabal Arafah Batam.
Selain meningkatkan peningkatan jumlah peserta hingga 600 orang pada edisi KIA berikutnya, Kemenag juga mendorong pengembangan platform digital untuk memfasilitasi pengelolaan literasi dan perpustakaan masjid secara profesional.
Selain itu, kategori Perpustakaan Masjid rencananya akan dipecah berdasarkan tipologi masjid, seperti Masjid Raya, Masjid Agung, Masjid Jami’, sehingga lebih adil dan relevan.
Dua kategori baru, ‘Penerbit Buku’ dan ‘Book of The Year’, juga akan ditambahkan untuk memperluas penghargaan dalam literasi keagamaan Islam.(*)