Jakarta, Lampungnews.com-Menteri Sosial (Mensos) RI, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan pihaknya telah merancang program-program Kemensos di tahun 2025. Dimana dirinya memastikan kerja-kerja baik yang dilakukan Kemensos telah terarah, terukur, dan terintegrasi.
Untuk mewujudkan hal itu, Gus Ipul mendorong integrasi data tunggal sosial-ekonomi nasional yang akan menjadi pedoman seluruh pihak dalam menyelenggarakan kesejahteraan sosial. Terutama guna meningkatkan efektivitas bantuan sosial (Bansos) di tahun 2025 agar tepat sasaran.
Selain itu, Gus Ipul juga membangun proses bisnis berupa perlindungan sosial sepanjang hayat yang mencakup tiga bidang intervensi yaitu perlindungan sosial, rehabilitasi sosial, dan pemberdayaan sosial.
“Setelah ada data tunggal sosial-ekonomi nasional, lalu ada intervensi lewat perlindungan dan jaminan sosial, lewat rehabilitasi sosial, dan pemberdayaan sosial. Jadi sifatnya bukan perlindungan sosial lagi seperti PKH maupun bansos, tapi sudah beralih ke program pemberdayaan,”kata Gus Ipul sapaan akrab Mensos Saifullah Yusuf saat berdialog bersama para wartawan dalam acara refleksi akhir tahun 2024, di Kantor Kemensos Selasa (31/12/2024).
Dalam merumuskan proses bisnis tersebut, Gus Ipul menghimpun berbagai masukan dari seluruh pihak serta tetap memperhatikan historis mengenai kebijakan dan program yang sudah berjalan baik di Kemensos untuk dilanjutkan.
“Saya ajak diskusi semua, tidak hanya Sekjen, tidak hanya Dirjen dan Staf Ahli, tapi semua termasuk cleaning service saya ajak bicara dan saya dengarkan dengan baik sehingga saya bisa tau secara utuh perjalanan Kemensos terutama dari sisi regulasi, program, dan praktiknya,”kata Gus Ipul.
Dia juga mengatakan bahwa data penerima bansos sudah sepadan dengan NIK. Sehingga dia berharap agar tak ada lagi kasus-kasus seperti sebelumnya seperti PNS yang ikut serta menerima Bansos.
“Karena ini sudah padan dengan NIK juga,jadi akan tertolak dengan sendirinya. Kemudian yang kedua kan sudah bisa dilakukan rekonsiliasi dengan data-data yang lain, jadi otomatis insya Allah nanti akan tertolak”ucapnya.
Terakhir dia menekankan bahwa keberadaan Kemensos yang selalu ada di tengah-tengah masyarakat tentu memerlukan kerja-kerja yang terbuka, yaitu open management untuk kepentingan keterbukaan informasi. Harapannya adalah pola komunikasi yang terbangun dapat fleksibel dan informasi dapat lebih cepat tersampaikan.
“Kita ingin kerja Kemensos diketahui publik. Tetapi prinsipnya adalah bagaimana wartawan bisa memiliki akses lebih luas terkait informasi, terlebih kasus-kasus khusus yang memerlukan informasi lebih cepat dan akurat,”tuturnya.(*)