Bandarlampung, Lampungnews.com – Asosiasi Suplier Kopi Lampung (ASKL) periode 2017 – 2020 dikukuhkan. Dengan terbentuknya asosiasi ini diharapkan mampu meningkatkan ekspor kopi.
Ketua ASKL terpilih, Mulyadi mengatakan, tujuan utama dibentuknya ASKL ini adalah untuk meningkatkan penghasilan kopi robusta lampung.
“Sehingga, petani-petani kopi di Lampung bersama dengan ASKL sebagai suplier kopi bisa bekerja sama dalam meningkatkan produksi, ekspor serta impor kopi asal Lampung utamanya jenis robusta,” kata dia, Sabtu (8/4) malam.
Mulyadi mengatakan, saat ini kopi robusta Lampung tiap tahun mengalami penurunan hasil produksi. Hal ini yang menjadi penyebab berkurangnya ekspor dan impor kopi dari Lampung.
Jika dihitung, tambahnya, produksi kopi robusta pertahun bukannya meningkat malah menurun. Pada tahun 2016 hanya sekitar 200 ribu ton. Jumlah ini mengalami penurunan sekitar 30 persen dari tahun sebelumnya. Jika biasanya satu hektar menghasilkan satu setengah ton kopi, kini hanya dua kuintal per herktar.
“Ada banyak faktor penyebab penurunan penghasilan kopi robusta, selain cuaca, pupuk subsidi yang mahal dan ada juga faktor pemerintah,” jelasnya
Ketua Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Seluruh Indonesia (AEKI) Lampung, Juprius, menyambut baik ASKL sebagai suplier kopi. Hal ini sesuai dengan tujuan AEKI yakni melakukan kegiatan untuk ekspor kopi Lampung.
“Sekarang kalau kopi tidak tidak ada eksportir kopinya bagaimana dapat sampai kepada kita, saya lihat dengan adanya ASKL ini dengan baik dan tujuan kita tercapai untuk meningkatkan hasil kopi Lampung,” jelas dia.
Dengan dikukuhkan ASKL ini, diharapkan kopi robusta dari Lampung produksi bisa meningkat, sehingga bisa menyaingi negara lain.
“Kita dengan Vietnam kalah, padahal mereka belajar sama kita, ini harus ada pembinaan untuk petani kita,” katanya. (Davit)