Bandarlampung, Lampungnews.com – Universitas Bandar Lampung (UBL) bersama Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Organisasi Wilayah Lampung menyelenggarakan dialog kebangsaan, bertajuk ‘Merajut dan Menjaga ke-Indonesiaan’ di Aula Gedung M, Kampus B, Pascasarjana UBL, Bandarlampung, Jumat (19/5).
Kegiatan dalam rangka menyambut hari kebangkitan nasional (Harkitnas) ke 109 tahun mengahadirkan Kapolda Lampung Irjen Pol Sudjarno, Kepala Kesbangpol Provinsi Lampung Irwan Sihar Marpaung, Kepala Seksi Teritorial Komandan Resort Militer Korem 043/Gatam, Letkol Inf JP Sipayung, dan Ketua Forum Kerukunan Antar Umat Beragama Prof. Dr. H. M. Damrah Khair.
Rektor UBL, Yusuf Barusman menilai penting peringatan Harkitnas berupa dialog kebangsaan karena beracuan data survei asal Amerika, Fund for Peace (FFP), yang mengukur Indeks Keringkihan Negara (Fragile State Index) bahwa Indonesia memiliki indeks keringkihan 74.9 masuk kedalam katagori elevated warning atau hampir berbahaya berujung disintergrasi.
“Indonesia termasuk Lampung sedang dihadapkan pada tiga aspek kesenjangan kebangsaan. Maka perlu ditingkatkan ke Indonesia-an kita dalam kehidupan yang dinamis. Ditengah evolusi mencari keseimbangan dari perubahan kondisi peradaban, krisis identitas dan simbol kebangsaan. Berakibat gejolak dunia, antar bangsa, dan internal (masing-masing negara),”ujar Yusuf.
Kemudian, Irwan Sihar Marpaung mengingatkan saat ini kondisi bangsa dihantui disintegrasi. Untuk itu perlu sikap merajut dan menjaga ke-Indonesiaan’,yang dijaga sejak jaman kerajaan, pergerakan nasional, kemerderkaan, hingga reformasi. Bentuknya penanaman dan mengimplementasi nilai-nilai 4 pilar kebangsaan.
“Cara ini dapat menangkal perpecahan, serta membangkitkan sikap jiwa patriot dan bela negara,”paparnya.
Kapolda Lampung mengajak untuk menyepakati pola pandang, sikap serta komitmen, dalam merajut dan menjaga ke-Indonesiaan. Mulai dari ideologi, lambang-lambang negara, menyunjung kebersamaan, mendukung kepemimpinan bangsa, hingga menjaga 4 pilar kebangsaan.
Ia juga merefleksikan banyak negara didunia, yang gagal mempertahankan kebangsaan dan negaranya karena mereka tidak memiliki ideologi pemersatu,seperti dimiliki Indonesia.
Letkol Inf JP Sipayung berharap masyarakat membantu TNI-Polri menegakkan 4 pilar kebangsaan, sebagai kunci merajut dan menjaga ke-Indonesiaan.
Prof. Damrah Khair yang meminta peran ICMI dan perguruan tinggi dapat mengajak publik menjaga norma-norma, sebagai wujud merajut dan menjaga ke-Indonesiaan.
“Ditengah kondisi, dinamika dan pemeliharaan kelangsungan Indonesia, dengan status sebagai negara kebangsaan beragama, bukan negara agama,”tukasnya.