Bandarlampung, Lampungnews.com – Pasca konflik antara ojek online ‘Gojek’ dan Persatuan Ojek Pangkalan Kota Bandar Lampung (Pokbal) beberapa waktu lalu ternyata masih menyimpan trauma tersendiri. Sejumlah driver Gojek mengaku enggan menggunakan atribut ciri khas ojek online ini.
Sulaiman, salah satu driver Gojek, mengatakan dirinya memang sengaja tidak menggunakan jaket dan helm lantaran merasa belum aman di jalan pasca perampasan atribut helm dan jaket mereka.
“Belum aman, apalagi masuk ke jalan lingkungan. Jadi nggak pakai atribut dulu sekarang ini. Bukan apa-apa takut penumpangnya terhambat dan kenapa-kenapa,” jelas Sulaiman kepada Lampungnews.com, Sabtu (10/6).
Dirinya mengakui, sebenarnya tidak menggunakan atribut Gojek bisa mendapatkan teguran dari kantor.
“Kalau ditegur yang pasti, tapi kalau nggak begini yaa nggak narik-narik penumpang. Kita lihat kondisi sampai aman,” jelasnya.
Sulaiman menuturkan, sebelum menjadi gojek dirinya pernah menjadi ojek pangkalan. Penghasilannya pun jauh berbeda.
“Penghasilan Gojek ya lumayan banget. Kalau semua aplikasi itu dituruti sehari bisa dapat Rp 300 ribu. Cuma saya nggak mau terlalu capek, karena bulan puasa juga,” katanya.
Hal serupa juga diungkapkan, Andri, salah satu pengendara Gojek. Meski ia merupakan driver baru, namun ia mencari aman untuk tidak menggunakan atribut.
“Saya belum dikasih jaket karena baru, tapi nanti lihat sikon dulu saja, biar aman,” katanya. (El Shinta)