Lampungnews.com -Warga sebuah desa di negara bagian Uttarakhand berhasil menangkap seekor ikan lele yang diperkirakan seberat 125 kilogram di Sungai Ramganga dekat taman nasional Corbett, Uttarakhand.
Bobot “monster” yang kemungkinan adalah ikan air tawar terbesar yang pernah ditangkap di kawasan pegunungan Himalaya itu tak bisa dipastikan karena sudah telanjur disantap sebelum ditimbang.
Para petugas taman nasional mengetahui keberadaan ikan raksasa itu pada Senin (24/7/2017), setelah melihat foto ikan tersebut diikat di sebuah batang bambu dan diangkut beberapa orang di desa Manila, distrik Almora.
“Ikan itu tak bisa ditimbang karena warga sudah menyantapnya. Berdasarkan penjelasan warga dan rekaman video kami memperkirakan ikan itu berbobot 125 kilogram,” kata petugas polisi kehutanan divisi Almora, SR Prajapati.
Jika benar ikan lele itu berbobot 125 kilogram, maka hewan air itu lebih berat dari sebuah sepeda motor bermesin 100 cc dan hampir dua kali lipat bobot ikan lele sejenisnya
Spesies ikan lele yang banyak hidup di sungai-sungai kawasan Himalaya (Bagarius bagrius) biasanya hanya berbobot sekitar 70 kilogram.
“Bobot ikan ini tak lazim,” kata JA Johnson dan Insitut Alam Liar India di kota Dehradun, Uttarakhand.
“Warga setempat menyebut ikan ini dengan nama goonch. Ikan ini adalah karnivora dan biasa hidup di kawasan berair yang luas. Di musim hujan ikan ini bermigrasi ke hulu untuk bertelur,” papar Johnson.
Menurut pakar biologi Anup Sah, anggota Dewan Lingkungan Hidup Uttarakhand, sebenarnya warga desa dilarang mencari ikan di Sungai Ramganga. Namun, sungai itu meski dilindungi terus didatangi para pencari ikan liar.
“Pemerintah harus memberi izin mencari ikan sehingga spesies khas daerah itu bisa dilindungi dan di saat yang sama memberi penghidupan bagi warga sekitar,” Sah memberi usul.
Ikan lele memainkan peran penting dalam ekosistem Sungai Ramganga, nadi kehidupan di taman nasional Corbett.
Sayangnya, populasi ikan lele raksasa ini terus menyusut akibat penangkapan yang tak terukur, hilangnya habitat, dan terhalang bangunan buatan manusia misalnya bendungan.
Uni Konservasi Alam Internasional (IUCN) menempatkan spesies nyaris punah ini ke dalam “daftar merahnya”.
“Ikan langka ini bisa tumbuh sepanjang dua meter dan berat hingga 100 kilogram. Ikan ini bisa beradaptasi dengan arus air sungai pegunungan karena memiliki perut yang bergelombang,” Sah menambahkan.(*)
Sumber : kompas.com