Sebelumnya, Luhut menjelaskan program ekstentifikasi lahan akan dilakukan di NTT dengan memanfaatkan lahan terlantar sebanyak 5 ribu hektare. Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil juga menyatakan masalah lahan akan segera diselesaikan, termasuk lahan HGU seluas 3.700 hektare milik PT Pangung di NTT.
Luhut mengungkapkan pembangunan lahan-lahan tersebut akan dibangun secara paralel. Namun soal lahan di Jawa Tengah, Luhut melihat akan ada kesulitan karena air lautnya sudah tak terlalu bersih. “Kami memilih di Indonesia Timur karena airnya bagus.”
Luhut menjelaskan Selasa depan tim kecil soal garam akan berbicara lagi dengan konsep yang lebih matang, dan berbicara soal berapa lama ekstentifikasi lahan itu bisa dimulai konstruksinya. Lalu juga tentang kapan bisa menghentikan impor garam dan berapa struktur cost dari produksi garam.
Pemerintah, kata Luhut, juga akan meniadakan pembedaan garam industri dengan garam konsumsi. Selain itu juga akan dibuka kepada swasta pengelolaannya, bahkan juga akan dibuka sampai ke industri turunannya. “BPPT mau sampai empat macam turunannya,” tuturnya.(*)