Lampungnews.com – Rusia tengah berbangga karena telah meluncurkan armada baru jet tempur supersonik yang ‘tak terlihat’, dengan anggapan bahwa mereka sudah membuat iri kekuatan udara di seluruh dunia.
Mendapati laporan Mirror, Selasa (15/8/2017), Sukhoi-57, yang akan memiliki kecepatan tertinggi 1.615 mph, dikatakan menyaingi Amerika F-22 dan China Chengdu J-20,
Pejabat Kremlin mengatakan bahwa jet stealth generasi kelima telah ‘dibaptis seperti bayi setelah kelahirannya’ sebagai Su-57 dan akan menjalani pengujian selama satu tahun sebelum memasuki dinas militer pada 2019.
Kepala angkatan udara negara Viktor Bondarev menggambarkan pesawat tersebut sebagai ‘mesin yang indah’ dan bulan lalu mengatakan,“Setiap negara mungkin menginginkan pesawat seperti ini, dan kita memilikinya.”
Pesawat itu dijuluki ‘PAK FA’ dan ‘T-50’ selama tahap perkembangannya. Rusia mengatakan Su-57 akan menggunakan teknologi siluman mutakhir untuk membuatnya sulit dilacak pada radar milik musuh.
Menurut Newsweek , jet tersebut akan membawa rudal K-77M dengan kisaran yang dilaporkan 125 mil. Pesaingnya yakni pesawat AIM-120D Scorpion hanya memiliki jarak yang lebih pendek sekitar 100 mil.
Pada tahun 2015, dilaporkan bahwa ia bisa terbang pada ketinggian maksimum 20 kilometer dengan kecepatan tertinggi 2.600 kilometer per jam.
Pabrik penerbangan militer Rusia sebelumnya mengklaim jet tersebut akan lebih murah untuk diproduksi dengan unit yang harganya kurang dari £ 120 juta.
Angkatan bersenjata negara tersebut akan menerima batch awal dari 12 pesawat baru nya itu.
Sebelumnya diketahui, Rusia memang menjadi negara handal dalam pembuatan pesawat terbang untuk bertempur tetapi juga handal dalam pembuatan rudal bertenaga kuda.
Rudal tersebut diklaim mampu menghancurkan kapal besar dengan sekejap, yakni Rudal Zicron yang dapat melaju sekira 3.800 mph hingga 4.600 mph atau sekira lima sampai enam kali kecepatan suara, tentu saja rudal ini menempatkan Rusia jauh di depan para pesaingnya.
Rudal Zicron menggunakan teknologi Scramjet yang mencampur bahan bakar dengan udara dan memungkinkan menyala dengan kecepatan hipersonik.
“Di Rusia, pengujian senjata sebenarnya sudah berlangsung lama. Ini diperkirakan akan ditambahkan ke gudang senjata Rusia antara 2018 dan 2020,” ujar Analis militer Rusia, Valdimir Tuchkov belum lama ini.(*)
Sumber : okezone.com