Bandarlampung, Lampungnews.com – Bagi kebanyakan orang melakukan aksi berjalan kaki dari satu tempat ketempat tujuan lainnya sangatlah melelahkan, terlebih di era modern seperti saat ini. Namun hal ini tidak berlaku bagi Wijiyanto alias Gareng, Pria 33 tahun yang melakukan aksi jalan kaki sejak 7 November 2015 untuk mengampanyekan pencegahan HIV.
Gareng mampir sejenak di Provinsi Lampung, yang merupakan provinsi ke-29 dikunjunginya selama menjelajah nusantara selama hampir 2 tahun terakhir.
Pria yang dulunya berprofesi satpam ini tergerak hati untuk mengkampanyekan pencegahan HIV dan penghapusan stigma terhadap ODHA. Gareng adalah ODHA yang ingin menunjukkan pada dunia bahwa ODHA adalah orang yg sehat dan bisa melakukan banyak hal positif.
“Awalnya 2011 waktu masih kerja, sakit berobat gak sembuh pas cek darah, screening, positif HIV, dirawat hampir satu bulan. Gejala awalnya TB paru, diare berkepanjangan, berat badan turun, nafsu makan kurang, akhirnya turun badan kering turun hampir 15kg, saat itu saya memiliki istri namun karena kondisi saya seperti itu dia tidak terima dan berpisah,” kata Pria kelahiran Nganjuk, Jawa Timur di Sekretariat AJI Bandarlampung, Jumat (8/9) sore.
Pria yang lama tinggal di Jakarta ini memiliki misi memberitahukan teman-teman yang positif HIV agar semangat dan membuktikan ke masyarakat bahwa HIV juga masih bisa berkarya, bisa berguna bagi masyarakat.
Selama perjalanannya Gareng menargetkan dua tahun menjelajah nusantara dan berakhir di Jakarta, setelah berkeliling ke Pulau Jawa, Bali, Sulawesi, Maluku, Papua, Maluku Utara, Sulut, Kalimantan dan terakhir Pulau Sumatera.
“Awal November harus sudah di Jakarta, target keliling hanya dua tahun. besok ada kegiatan di Universitas Malahayati jam 10,” terangnya.
Selain berjalan kaki, yang dikampanyekan pria beranak satu ini ingin ketemu gubernur, salaman dan berdampingan.
“Gubernur aja gak takut, kenapa masyarakat takut, berusaha nemui temen yang positip
beri semangat, perawatan intensif, harus memiliki semangat hidup tinggi, obat harus diminum tepat waktu dan tiap hari,” katanya. (Davit)