Bandarlampung, Lampungnews.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung belum dapat mengeluarkan keputusan apakah akan menutup kantor operasional transportasi online atau memproses izin yang telah masuk ke pemkot.
Walikota Bandar Lampung, Herman HN meminta waktu untuk membahas bersama jajarannya. Ia juga mempertanyakan izin yang diklaim sudah masuk ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bandarlampung.
“Memang masuk kemana izinnya? Ya saya belum tau (keputusannya). Nanti dibahas bersama, kan masih ada waktu,” kata Herman kepada awak media, Senin (25/9).
Ia juga kembali menegaskan, seharusnya PT. Gojek Indonesia tidak beroperasi dulu di Bandarlampung sebelum mendapatkan izin operasional dari kepala daerah di wilayah tersebut. “Seharusnya ya kalau belum ada izin jangan operasi dulu. Operasi itu kalau sudah ada izin, itu yang benar,” pungkasnya.
Sementara itu dari pantauan, banyak driver Gojek telah berani menggunakan atribut lengkap tanpa rasa takut disweeping oleh ojek konvensional. Salah satuya, I Made Nugroho ditemui di kantor pemkot kemarin. “Ya pakai atirbut lengkap sekarang. Sudah nggak ‘panas’ lagi soalnya. Kondisinya sudah kondusif,” ujar Made.
Ia juga mengatakan penumpang yang mengorder jasanya sudah normal kembali seperti biasa. “Kalau kemarin kan penumpang juga takut naik jasa kami, karena ya itu dia takut ada demo dan sweeping lagi,” tutupnya.
Terpisah, salah satu driver Gojek, Miftahul Huda mengatakan rencana pemkot yang akan menutup kantor gojek terkait perizinan usaha tidak akan mempengaruhi operasional transportasi online tersebut. Kantor hanya berfungsi sebagai kontroling dan support ke driver jika terdapat masalah. “Misal handphone hilang harus ganti nomor lama akun itu bisa dilakukan di kantor atau ganti kendaraan dari yang lama ke yang baru,” jelasnya.
Jika jadi ditutup, pria yang akrab disapa Iif ini memastikan aplikasi tetap berjalan, hanya berpengaruh pada driver jika sistem pada handphonenya mengalami masalah. “Kalau misalnya ada kerusakan, bingung mau ngadu kemana. Kalau nggak ada kantor, driver bisa jalan suka-suka hati, tanpa pengawasan dari kantor,” pungkasnya. (El Shinta)