Bandarlampung, Lampungnews.com – Kedatangan jenazah Dhea Rahma Amandha (17) calon praja IPDN Tingkat I Angkatan 28 yang meninggal saat diksar disambut tangis histeris dari keluarga, Senin (2/10). Jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 10.30 WIB dibawa mobil ambulans dari Bandara Raden Intan II setelah melakukan autopsi di Semarang.
Isnaini, ibunda Dhea, menangis histeris setelah jenazah gadis itu yang berada di dalam peti kayu dikeluarkan dari mobil ambulans. Beberapa kali Isnaini jatuh duduk sembari memanggil nama anaknya.
Kepergian Dhea meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarganya. Sebelum meninggalnya Dhea sempat berpesan kepada adiknya, Amalia untuk melihat akun Instagram-nya.
“Kemarin pagi subuh nelpon papa, bilang keadaannya sehat-sehat saja, kemudian SMS saya, pesan untuk melihat IG-nya, lalu kalau ada yang nanya tolong dijawab,” ungkap Amalia.
Amalia mulanya menanggapi biasa saat kakaknya berpesan seperti itu. Namun siang harinya ia kaget dikabarkan jika kakaknya sudah meninggal dunia.
“Jelas kaget, karena ini mendadak sekali pagi masih ada kabar, dan saya diberi tahu papa, cuman memang kakak hanya mengeluh soal lari, bukan ada masalah dengan seniornya,” terang Amalia.
Amalia pun mengatakan kabar terakhir yang didapat ayahnya Dhea pingsan dahulu setelah lari pagi, setelah itu berpulang. Amalia pun tidak ada kecurigaan sebelum meninggalnya kakaknya.
“Tidak ada tanda-tanda, padahal dia orangnya baik, terus perhatian sama adiknya dan keluarga,” kata Amalia.
Namun, Amalia teringat suatu pesan yang diucapkan kakaknya saat berziarah di makam keluarga.
“Itu pas setelah sholat Id kemarin, dia sampai meminta maaf ke papa dan mama, dan bilang ke saya, Dek besok besok kamu solat Id sendiri ya gak sama kakak,” kenang Amalia. (El Shinta)