Bandarlampung, Lampungnews.com – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandarlampung memusnahkan berbagai jenis obat dan makanan ilegal dari hasil razia yang dilakukan selama tahun 2017, di pelataran kantor BBPOM Kota Bandarlampung, Senin (20/11).
Kepala BBPOM Bandarlampung, Syamsuliani, mengatakan pihaknya memusnahkan sebanyak 2.093 item produk obat dan makanan ilegal yang tidak memenuhi ketentuan dengan nilai mencapai Rp 686.353.000.
“Semuanya kita dapatkan dari kota dan kabupaten di Lampung, ada sekitar 248 sarana salah satunya hasil dari operasi kita di Lorong King, Tanjungkarang. Selain kosmetik ada juga makanan ringan seperti agar-agar kemasan yang biasa dijual di dekat sekolah yang kami amankan dari toko pengecer,” terang Syamsuliani.
Dirinya menambahkan, tak hanya sejumlah merk asing yang diamankan, beberapa produk kosmetik dengan brand ternama yang kerap muncul di layar kaca juga turut menjadi sasaran petugas.
“Seperti bedak ini, brandnya sudah memiliki izin edar tapi kita amankan karena dipalsukan. Makanya kami minta kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati ketika membelinya. Pastikan memiliki izin edar BPOM dan tidak kadaluwarsa,” katanya.
Sementara, Walikota Bandarlampung Herman HN menegaskan pihaknya berjanji akan serius menindaklanjuti peredaran obat dan makanan ilegal di Kota Bandarlampung.
“Ini kan kita temukannya di pengecer, kita telusuri dia dapat darimana, nah yang produksi itu yang akan kita bawa ke proses hukum. Kalau pedagang yang kita ambil barangnya minta diganti, suruh pabriknya itu yang ganti rugi karena mereka yang merugikan masyarakat,” kata Herman.
Dirinya pun memerintahkan Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung untuk segera membuat perda yang mengatur peredaran obat dan makanan di Kota Bandarlampung.
“Coba Pak Kepala Dinas Kesehatan, segera dibuat perdanya bagaimana kita bisa awasi juga peredaran makanan dan obat-obatan ini,” ujarnya.
Herman pun meminta masyarakat untuk hati-hati saat membeli makanan maupun obat-obatan seperti kosmetik.
“Pokoknya perempuan-perempuan itu, kalau beli kosmetik yang begini mukanya rusak dan jelek, jadi hancur. Itu saja patokannya,” tegas Herman. (El Shinta)