Bandarlampung, Lampungnews.com – DPW PAN Lampung menanggapi santai adanya beberapa kader yang ikut dalam pendaftaran bakal calon gubernur (bacagub) dan bakal calon wakil gubernur (bacawagub) Lampung, Ridho – Bachtiar di KPU Lampung kemarin (10/1).
Beberapa kader yang ikut pendaftaran calonkada berjargon Ridho Berbakti Jilid II ini seperti Sa’ad Sobari yang menjabat Wasekjen DPP PAN ditemani beberapa kader PAN.
Zainudin Hasan, Ketua DPW PAN Lampung mengatakan akan segera mengumpulkan kader-kader yang ikut dalam pencalonan Ridho Berbakti Jilid II untuk dikomunikasikan.
“Kalau ada satu-dua kader karena belum dikumpulkan, kita tidak bisa marah, kita tidak tahu, tidak jelas ya kan? Ada kubu disana. Ini akibat perubahan pergerakan politik yang bukan hanya terjadi di Lampung, kita gak boleh main keras juga sama kader, nanti kita kumpulkan sampai tiga kali. Kita belum bisa Negor, kita ajak ngobrol dulu, kalau berikan sanksi ada aturan berlaku, saya rasa bermain Politik harus cerdas,” kata Zainuddin usai rapat internal di Swiss-Bell Hotel, Rabu (11/1) malam.
Disinggung mengenai Bachtiar Basri yang menjabat Wakil Ketua DPP PAN namun mendampingi Ridho maju sebagai Wakil Gubernur, Zainuddin Hasan tidak memiliki hak untuk melarang.
“Beliau saat ini memang wakil gubernur, masa kita larang, ini semua berjalan secara alamiah semua, kalau kita tidak bisa mendukung disana, ya disana mudah-mudahan bisa menang. Tapi kita melarang tidak mungkin, karena dia diminta Gubernur incumbent tidak ada syarat-syarat ke kita,” jelas Zainudin.
Oleh karenanya usai mengantar Arinal-Nunik, Bupati Lampung Selatan tersebut langsung menggelar rapat internal. “Ini kan namanya partai dengan berbagai macam hiruk pikuk, khususnya Pilgub Lampung, beberapa waktu lalu terjadi mis komunikasi, yang namanya orang kecewa, sakit hati kan kita kumpulkan semua, ketua DPD, kader-kader potensial kita kumpulkan semua, kenapa kok jadi begini, kita uraikan dan kita jelaskan, perlu perbaikan komunikasi kedepan, Alhamdulillah semua mengerti dan memahami,” paparnya.
“Harapan saya kedepan khususnya Arinal sebagai pengantin ini harus pinter-pinter bawa diri, harus bisa memahami komunikasi politik, jangan lagi-lagi kebijakan yang sifatnya strategis melangkah sendiri-sendiri itu kan nanti fatal akibatnya,” tegasnya. (Davit)