Bandarlampung, Lampungnews.com —Beberapa hari terakhir muncul spekulasi Donald Trump dapat diberhentikan sebagai presiden Amerika Serikat (AS), menyusul berbagai tudingan malapraktik pada kampanye pemilihan umum 2016.
Sementara Trump menanggapi bahwa spekulasi tersebut akan berdampak buruk pada ekonomi Negeri Paman Sam.
Dalam sebuah wawancara dengan program televisi Fox & Friends, sebagaimana dikutip dari BBC pada Jumat (24/8/2018), Trump mengatakan pasar akan bergejolak dan “semua orang berisiko segera jatuh miskin”.
Selama ini, sebagaimana pengamatan beberapa ahli, Donald Trump jarang berbicara mengenai kemungkinan diberhentikan dari tugas sebagai presiden. Miliarder properti itu diketahui hanya diam dan sesekali menyatakan penolakan terhadap berbagai dugaan skandal yang menggelayuti rekam jejak kampanye dirinya pada pemilihan umum 2016.
“Saya tidak tahu bagaimana Anda bisa menuduh seseorang yang sudah melakukan pekerjaan hebat,” kata Trump kepada Fox and Friends, merujuk pada riwayat kepemimpinananya di Gedung Putih.
Menunjuk ke kepalanya, presiden AS ke-45 itu berkata, “Karena tanpa pemikiran ini, Anda akan melihat angka-angka yang Anda tidak percaya berubah menjadi sebaliknya.”
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Trump juga menuduh mantan pengacaranya, Michael Cohen, mengarang cerita palsu agar mendapat keringanan hukum.
“Dan omong-omong, dia (Cohen) mengugat secara hukum dua hal yang bukanlah tindak kriminal, yang orang-orang tidak tahu sama sekali maksudnya,” tambah Donald Trump.
Dua hal tersebut adalah tuduhan penggunaan dana kampanye sebagai ‘uang tutup mulut’ terhadap upaya mantan model Playboy, Katherine McDougal, membeberkan hubungan rahasianya dengan Donald Trump.
(*)
Sumber : merdeka.com