Bandarlampung, Lampungnews.com –Lembaga Survei Alvara Research Center memaparkan tiga kunci memenangkan kontestasi Pilpres 2019. Tiga kesuksesan tersebut jika para kandidat berhasil meraih pemilih di daerah Jawa – Sumatera (Jasuma), Pemilih Muda (Gen Z – Milenial) serta Pemilih Muslim.
CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali mengatakan secara geografis, wilayah Jawa – Sumatera merupakan penyuplai pemilih terbesar dalam Pemilu 2019 yakni 78,5 persen. Di provinsi Sumatera, Prabowo – Sandiaga unggul dengan 48,9 persen. Sedangkan Jokowi – KH Ma’ruf Amin dengan 41 persen. Namun di provinsi Jawa, Jokowi – KH Ma’ruf Amin unggul dengan 61,7 persen dibanding Prabowo – Sandiaga dengan 27,5 persen.
“Hasil sementara, pasangan Prabowo Subianto – Sandiaga Uno unggul di Sumatera. Sedangkan, Joko Widodo -KH Ma’ruf Amin unggul di Jawa,” kata Hasanudin di Hotel Oria, JakartaPusat, Minggu (26/8).
Dari sisi pemilih Generasi Z dan milenial. Dua generasi ini akan mendominasi struktur pemilih di Pemilu 2019 sebesar 52,0 persen. Pasangan Jokowi – KH Ma’ruf Amin berhasil merebut pemilih Gen Z yang berusia 17 – 21 tahun dengan angka 45,9 persen dibanding Prabowo – Sandiaga 40,1 persen. Pemilih Gen Z yang belum memutuskan sebanyak 14 persen.
Selanjutnya dari sisi kaum milenial dengan rentan usia 22 – 37 tahun, rata-rata jatuh hati dengan pasangan Jokowi dan Ma’ruf Amin. Sebanyak 52,3 persen kaum milenial mendukung Jokowi – Ma’ruf Amin. Sementara, Prabowo dan Sandiaga mendapat dukungan 36,3 persen. Belum memutuskan 11,4 persen.
Selain itu, pada Generasi X yakni rentang usia 38 – 54 tahun, 58,1 persen memilih pasangan Jokowi dan Ma’ruf Amin. Sedangkan 32,7 persen memilih Prabowo – Sandiaga. Mereka yang belum memutuskan sebanyak 9,2 persen.
Kemudian untuk pemilih 55 tahun ke atas yaitu generasi baby boomers, Jokowi – KH Ma’ruf masih unggul dengan 53,9 persen. Dibandingkan Prabowo dan Sandiaga yang hanya 36,7 persen. Sebanyak 9,4 persen pemilih kategori ini belum memutuskan.
“Pasangan Jokowi – Ma’ruf Amin masih unggul di semua kelompok usia. Namun pada pemilih generasi z, margin keunggulannya tidak terpaut jauh dengan Prabowo – Sandiaga,” tutur Hasanuddin.
Kedua paslon juga akan bersaing ketat memperebutkan suara pemilih muslim. Dalam survei, pasangan Jokowi dan Ma’ruf unggul dengan 52,3 persen dibandingkan Prabowo – Sandiaga 36,3 persen. Sementara yang belum memutuskan 11,4 persen. Jokowi dan Ma’ruf Amin juga unggul di pemilih non muslim dengan 68,1 persen. Sedangkan Prabowo – Sandiaga 23,0 persen. Pemilih non muslim yang belum memutuskan 8,8 persen.
“Jokowi – Ma’ruf Amin unggul di pemilih muslim. Namun, selisih keunggulan Jokowi dan Ma’ruf Amin di ceruk pemilih muslim lebih kecil dibandingkan pemilih non muslim. Dari perspektif ini, soliditas pemilih NU akan cukup menentukan kunci suara pemilih muslim,” terang Hassanudin.
Dilihat dari latar belakang pemilih yang berasal dari ormas Islam Nahdlatul Ulama, pasangan Jokowi dan Ma’ruf juga masih unggul dengan 53,8 persen. Dibandingkan Prabowo – Sandiaga yang hanya 35,7 persen. namun ada 10,5 persen yang belum memutuskan.
Untuk pemilih dengan latar belakang ormas Muhammadiyah, Jokowi dan KH Ma’ruf juga masih berada posisi atas yakni 48,6 persen. Sedangkan Prabowo dan Sandiaga Uno mendapatkan 40,4 persen. Sementara yang belum memutuskan 11,0 persen.
“Dengan kondisi tersebut masing-masing paslon perlu mempersiapkan pilihan strategi terbaik untuk membidik ceruk pemilih Jawa – Sumatera, Pemilih Muda, dan Pemilih Muslim,” ucap Hasanuddin. (*)