Bandarlampung, Lampungnews.com – Tokoh Nasional Agum Gumelar dan Istrinya Linda Amalia Sari diangkat menjadi dewan kehormatan organisasi sosial Lampung Sai yang digelar secara simbolis di Mahan Agung, rumah dinas Gubernur Lampung di Bandar Lampung, Jumat (28/9/18).
Ketua Umum DPP Lampung Sai, Komjen Pol (Purn) Sjachroedin ZP melantik langsung yang disaksikan oleh Ketua Harian Rycko Menoza SZP serta seluruh anggota Lampung Sai, bersama sejumlah perwakilan pejabat di Pemerintah Provinsi Lampung serta perwakilan sejumlah organisasi lainnya.
Pengangkatan ini disahkan melalui Surat Keputusan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Lampung Sai No: 017/SK/DPPLS/9/2018.
Agum Gumelar, mengaku merasa terhormat dengan diundang oleh Sjachroedin dan diangkat menjadi keluarga besar dalam organisasi Lampung Sai ini.
Ia mengira, undangan tersebut hanya sebatas silaturahmi namun berbagai acara digelar untuk menyambut kedatangannya dengan luar biasa selama dua hari.
Ia merasa terhormat dan terharu menjadi anggota Lampung Sai yang tumbuh dengan jiwa yang dibangun atas dasar kebersamaan dan kekeluargaan.
Kemudian, Dia juga akan ikut bersumbangsih berpartisipasi dalam pembangunan di Provinsi Lampung bersama Lampung Sai dan pemerintah setempat.
Ia menambahkan, dirinya memiliki hubungan batin sangat erat dengan Provinsi Lampung karena sempat menjabat sebagai Danrem 043/Garuda Hitam selama delapan bulan pada Tahun 1992-1993.
Agum menambahkan, selama di Lampung disambut baik oleh pengurus Lampung Sai penuh kehangatan dalam kekeluargaan.
“Jarang ada organisasi seperti dalam Lampung Sai ini, sering berkumpul penuh dengan kekeluargaan antar anggotanya,” kata Agum.
Ia mengaku sedianya mengisi sebuah kegiatan di Palu namun dibatalkan karena memenuhi undangan dari Sjachroedin ZP yang juga Dubes Indonesia untuk Kroasia karena beberapa waktu sebelumnya ia mampir ke KBRI di Zagreb Kroasia.
Sementara Ketua Umum DPP Lampung Sai, Sjachroedin ZP, menyampaikan rasa kagum dan bangga kepada Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar yang telah berbuat banyak untuk bangsa dan negara.
Ia mengaku, sengaja mengajak Agum ke Lampung untuk menghadiri acara Lampung Sai di Lampung dan mengisi Kuliah Umum di Universitas Teknokrat Indonesia.
Namun, kata Oedin, ajakan itu ada hikmahnya karena Agum tidak jadi ke Palu karena berada di Lampung saat terjadi bencana gempa dan tsunami di Palu.
” Untung saya ajak ke Lampung, karena ke Palu ada gempa,” ujar Sjachroedin. (*)