Ketapang, Lampungnews.com — Sejumlah warga di Kabupaten Lampung Selatan, mengharapkan kepada Rycko Menoza SZP untuk maju lagi pada pemilihan bupati di Lampung Selatan tahun 2020.
“Kami sangat berharap Pak Rycko kembali memimpin Lampung Selatan, namanya masih bagus di sini,” kata Iwan salah satu warga Way Sidomukti, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan, Senin (8/4/19).
Ia mengatakan, masyarakat merasa tertipu memilih pemimpin yang saat ini berurusan dengan hukum karena tersandung kasus korupsi uang rakyat.
Menurutnya, selama kepemimpinan Zainudin-Nanang sampai saat ini banyak janji kampanyenya yang belum direalisasikan dan itu sangat mengecewakan masyarakat.
“Kami merindukan sosok pemimpin seperti Pak Rycko, selama memimpin Lamsel beberapa kali datang ke sini mengunjungi warganya,” ujar dia.
Mereka mengaku menyesal telah memilih pemimpin karena tidak sesuai harapan masyarakat, justeru meninggalkan masyarakat.
“Kami sakit karena salah memilih pemimpin yang tidak benar,” ujar salah tokoh masyarakat lainnya, Dalil.
Ia mengatakan, harapan besar masyarakat kepada Rycko Menoza untuk memimpin kembali karena banyak program pembangunan yang harus dilanjutkan untuk masyarakat.
Warga Desa Kemukus Kecamatan Ketapang, Surati, langsung menyampaikan harapannya dihadapan Rycko Menoza dengan memohon untuk kembali menjadi Bupati Lampung Selatan.
Ia berharap, pembangunan yang dilakukan pada masa kepemimpinan Rycko periode sebelumnya dapat dilanjutkan termasuk merubah kebijakan pembayaran pajak kepemilikan tanah yang lebih mahal sedangkan ekonomi keluarganya pas-pasan.
“Pak Rycko jadi bupati lagi ya Pak?,” kata dia sambil memelas dihadapan Rycko.
Sementara itu mantan bupati Lampung Selatan, Rycko Menoza SZP bersilaturahmi mengunjungi ratusan warga di Desa Wai Sidomukti, Bangunrejo dan Kemukus Kecamatan Ketapang.
Ia mengatakan, bahwa kunjungannya untuk bersilaturahmi dengan warga. Selain itu dirinya ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam memilih calon anggota legislatif dan presiden 17 April 2017.
Menurutnya, lebih baik memilih wakil rakyat yang jelas asal usulnya karena banyak calon yang dari luar daerah mencari suara tetapi tidak mengetahui apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
“Bagaimana mana mau tahu permasalahan masyarakat, jumlah desa di sini saja belum tentu mereka tahu,” kata Rycko.
Ia menegaskan, ini untuk kepentingan masyarakat, jika sampai salah memilih pemimpin dampaknya akan merugikan masyarakat selama lima tahun ke depan. (*)