Bandarlampung, Lampungnews.com —Dosen PWK Pascasarjana Universitas Bandarlampung (UBL) IB Ilham Malik, mengatakan Kota Bandar Lampung memerlukan seorang pemimpin yang paham dengan tata kota dengan baik untuk mengatasi pelbagai permasalahan di kota tersebut.
Hal ini disampaikan saat menjadi narasumber dalam diskusi bertajuk Antisipasi Kemacetan “Cukup dengan Flyover?” yang diselenggarakan Kolaborasi Pemuda Indonesia (KOPI) Lampung di El Biruni Cafe, Selasa, (2/7/2019).
“Bicara tentang mengatasi kemacetan dan tata ruang, kita butuh dua faktor. Pertama adalah pemimpinnya yang mengerti tata kota dan kedua pemimpinnya harus memiliki komitmen,” ujarnya.
Ia menjelaskan, jika kedua tipikal pemimpin itu ada, tiga kendala utama pembangunan akan selesai.
Tiga kendala itu adalah kebijakan politik yang buruk, tata kelola administrasi yang carut-marut, dan teknis pelaksanaan yang tidak layak.
Ilham mengatakan, selama ini, tiga kendala itu menjadi momok bagi pembangunan. Itulah sebabnya produk pembangunan kota tidak sesuai dengan apa yang diharapkan warganya.
Kata Ilham, pemimpin yang punya pengetahuan memadai dan komitmen yang kuat, bisa menjadikan kota ini berkembang bagus.
Ilham Malik mencontohkan pembangunan flyover di Kota Bandar Lampung tidak dapat mengatasi kemacetan.
“Flyover saya rasa percuma, justru menimbulkan kemacetan,” paparnya.
Lanjutnya, dalam mengatasi kemacetan dan memperbaiki tata ruang kota diperlukan pemimpin yang paham dan mengerti.
“Dalam pembangunan pemerintah perlu perencanaan dan dokumen yang bagus, seperti transportasi di Jepang,” kata dia.
Dia menambahkan, Kota Bandar Lampung tak layak dibandingkan dengan kota lainnya. Sebab, kota lain pun di Indonesia masih punya persoalan yang sama.
“Sudah hampir 15 tahun pemimpin kota kita tidak memiliki pengetahuan cara menata kota. Maka itu diperlukan pemimpin yang paham dengan tata kota,” pungkasnya. [Rls]