Jakarta, Lampungnews.com– Asosiasi Fintech Indonesia menggelar acara Fintech Talk dengan tema “The Role of Fintech Agents to Support Financial Inclusion” pada Rabu (23/10/2019) di Satrio Tower, Kuningan.
Acara ini dihadiri oleh beberapa pembicara yakni CEO Finfleet, Brata Rafly, COO PAPER.id, Anthony Huang, Regional Digital Marketing Director Modalku, Alexander Christian dan Marketing Communication Manager Kreditcepat, Daniel Tumiwa sebagai moderator.
Regional Digital Marketing Director Modalku, Alexander Christian memaparkan mengenai konsep Fintech P2P Lending secara umum dimana adanya kegiatan pinjam meminjam dengan basis ekonomi gotong royong sehingga dapat menghubungkan antara pemberi pinjaman dan peminjam yang tergabung dalam satu platform. Aplikasi ini diharapkan akan memudahkan peminjam yang membutuhkan modal untuk berkembang dan pemberi pinjaman yang meminjamkan uangnya untuk mendapatkan fitur menarik.
“Bedanya kami adalah salah satu pemain yang muncul cukup awal dimana kami beroperasi sejak tahun 2016 dan sudah berizin, lalu kami juga fokus pada pembiayaan produktif seperti modal kerja, modal usaha untuk pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dll”kata Christian.
Christian menambahkan bahwa Modalku memiliki program terbaru bernama Modal Pasar yang merupakan pinjaman modal usaha untuk pedagang pasar dengan minimal pinjaman sebesar 5 juta dan maksimal 2 miliar rupiah.
“Modalku kini sudah ada di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, dan Surabaya. Harapannya, Modalku dapat menjangkau lebih banyak lagi daerah-daerah di Indonesia. Lalu, target kedepan kami ialah mendukung kegiatan inklusi finansial, membantu Indonesia berkembang, melayani lebih banyak lagi UMKM Indonesia, membuat mereka sadar akan alternatif akses kredit”pungkasnya.
Lain halnya dengan perusahaan B2B2C bernama Finfleet milik Brata Rafly ini, yang mengusung konsep bisnis doorstep financial services untuk masyarakat menengah ke bawah guna mempercepat pelayanan masyarakat akan teknologi finansial.
“Kita gabungan dari agent network services dengan laku pandai (branchless banking). Kami membantu bank hingga fintech untuk melakukan validasi dan verifikasi, akuisisi, call action, dan melakukan delivery yang tidak mempunyai cabang di daerah sehingga mereka lebih cost efektif.”kata Brata
Selain itu, kelebihan dari Finfleet sendiri ialah memiliki independent agent yang mempunyai application programming interface (API) dan bersifat tetap tidak seperti economic digital agent lainnya.
“Agen Finfleet merupakan sales agent dari sini mereka mendapat komisi. Bagusnya adalah agennya punya kita sehingga dapat dipush dan itulah kekuatan kita. Kalo free agent kan ga jalan karena mereka tidak dapat mendorong agennya. Ibarat istilah kalau jual ya jual, kalau enggak ya gapapa. Walaupun begitu, sales agent Finfleet akan semakin mengerti sales, komunitas, semakin tau apa yang musti dijual, dan ke depannya mereka akan dilengkapi dengan aplikasi aktivitas intelejen yaitu memberikan rekomendasi aplikasi financial yang cocok di berbagai daerah. Nanti kita akan bantu sales toolnya seperti apa kita lagi godok”kata Brata. (michell)