Bandarlampung, Lampungnews.com — Bakal calon Walikota Bandarlampung, Yusuf Kohar bersama tiga bakal calon lainnya menyampaikan visi misi dalam acara Diskusi Road to Bandar Lampung 2020 di Ballroom Hotel Aston, Rabu (30/10/2019).
Wakil Walikota Bandarlampung itu dalam visi-misinya mengatakan akan menciptakan pemerintahan yang bersih dari korupsi dan sinergi yang melibatkan jajaran dalam pemerintahan.
Selama ini, ia mengaku, roda pemerintahan tidak berjalan optimal karena dirinya tidak diberdayakan oleh Walikota Herman HN dan istrinya yang terlalu ikut campur dalam roda pemerintahan.
“Seharusnya ada pelimpahan wewenang, selama saya tidak diberdayakan, istri jangan ikut campur,” kata Kohar.
Ia juga mengatakan, banyak program yang dilakukan pemerintah kota saat ini yang menurutnya kurang bermanfaat seperti penyediaan ambulan gratis yang selalu parkir di bundaran gajah Tugu Adipura.
Menurutnya, penggunaan ambulance tersebut seharusnya diatur dan dimanfaatkan dengan baik untuk layanan kesehatan masyarakat di Bandarlampung.
“Ngapain dipajang di tengah jalan, itukan bantuan dari pusat,” kata dia.
Ia juga menyinggung masalah kesehatan gratis yang merupakan bantuan dari pusat sedangkan saat ini layanan fasilitas kesehatan dan pendidikan yang kurang diperhatikan oleh pemerintah.
Termasuk kurangnya perhatian terhadap tenaga guru honorer yang selama ini hanya mendapatkan upah di bawah Rp600 ribu perbulan. Sementara pemerintah hanya berkonsentrasi pada honor satuan polisi pamong praja dan dinas-dinas lainnya.
Dia menambahkan, untuk mengikuti tantangan perkembangan jaman yang serba digital ini yang berbasis online ini tentu perlu dimanfaatkan untuk meningkatkan layanan untuk masyarakat.
” Pak Herman enggak pakai hape (handphone) gimana mau ikuti teknologi canggih,” tambahnya.
Yusuf Kohar juga menyinggung banyaknya pembangunan fly over yang justru menambah parah kemacetan sejumlah ruas jalan di Kota Bandarlampung. Untuk mengatasi kemacetan tidak harus dengan membangun fly over tetapi perlu adanya pelebaran jalan.
“Bukan hanya fly over untuk mengatasi kemacetan, tapi jalannya dilebarin,” imbuhnya. (*)