Jakarta, Lampungnews.com – Menarik disimak pernyataan berturut-turut Wamen BUMN dan Menteri BUMN tentang Telkom Indonesia, seolah ingin menyampaikan sinyal bahwa akan ada perombakan besar-besaran baik secara organisasi maupun bentuk korporasi Telkom Indonesia.
Wamen BUMN mengatakan bahwa Telkom lamban berinovasi mengikuti zaman, sementara Menteri BUMN mengatakan bahwa Telkomsel sebaiknya yang menjadi BUMN karena menyumbang revenue 70% deviden kepada Negara, lebih besar dari Telkom Indonesia sebagai perusahaan induk.
Ide dan gagasan Menteri BUMN ini perlu disikapi secara hati-hati, karena regulasi belum tentu memungkinkan untuk merealisasikan hal tersebut. Dan perlu dipahami juga, besarnya Telkomsel tidak lepas dari pemanfaatan infrastruktur jaringan yang dibangun oleh Telkom.
“Untuk itu saya melihat pembenahan terpadu dan terintegrasi yang harus dilakukan terhadap Telkom Indonesia agar bisa menjadi korporasi yang handal dan berdaya saing global. Telkom Indonesia perlu mempercepat pembangunan platform yang mendukung Inovasi Nasional. Saya ingin menyampaikan bahwa DPR mendukung BUMN
menjadi tulang punggung inovasi Nasional.”ungkap Lamhot Sinaga selaku Anggota DPR RI Komisi VI kepada Lampungnews.com pada Kamis, (13/02/2020) di Jakarta.
Menurutnya, Indonesia membutuhkan platform digital beserta infrastrukturnya yang pada akhirnya akan mendukung
penguatan ekonomi nasional, karena akan tumbuhnya bisnis digital dan bisnis yang berbasis digital di masyarakat. Beliau mencontohkan pengelolaan usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia yang masih minim sentuhan digital, jika seandainya ada platform yang mengelola penjualan, kebutuhan barang dan
distribusinya, maka sinergi dengan BUMN atau swasta dapat memangkas pemicu biaya (cost driver), karena terhubungnya pemasok, distribusi (logistik) dan UMKM .
Kita harus mengurangi ketergantungan dengan patform digital dari luar Indonesia. BUMN harus mengambil peran sebagai pusat inovasi nasional. Disinilah dibutuhkan platform digital yang cerdas,
murah, mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat dan tentu saja berkelanjutan.
Lamhot Sinaga yang juga merupakan Ketua DPP Golkar mengatakan bahwa BUMN perlu memberikan insentif penggunaan infrastruktur telekomunikasi untuk kebutuhan inovasi digital dan berharap BUMN akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan gairah masyarakat dalam meningkatkan kemampuan memanfaatkan inovasi digital, agar para start up atau bisnis digital rintisan di Indonesia berkembang, tidak seperti saat ini yang mati sebelum berkembang.
Pertanyaan yang muncul kemudian adalah, siapakah BUMN yang menjadi leader dalam pengembangan platform inovasi nasional? Saya melihat bahwa Telkom sebagai BUMN terbaik dalam bisnis Informasi dan teknologi di Indonesia yang tepat sebagai orkestrator untuk pengembangan inovasi nasional. Disitu letaknya sehingga Telkom Indonesia tidak relevan untuk ditiadakan, tetapi harus didorong terus untuk maju sesuai core bisnisnya.
“Saya juga berharap kementrian BUMN tidak hanya menuntut tumbuhnya keuntungan dari Telkom, akan tetapi juga menilai dampak pengembangan digital yang dilakukan oleh Telkom yang berdampak hadirnya benefit-benefit yang dirasakan langsung oleh para pelaku usaha.”tutupnya (*)