Tangerang, Lampungnews.com — Shiken Kyu atau ujian kenaikan sabuk karate (KKI) Provinsi Banten berhasil digelar pada Ahad (04/04/2021) di Pamulang Sport Center-Tangsel. Pada kegiatan tersebut diikuti oleh 150 karateka dari usia dini sampai dengan senior (TK-SD-SMP-SMA dan Mahasiswa/red) yang berasal dari beberapa Pengcab KKI Se-Provinsi Banten.
“Materi ujian yang dilaksanakan kali ini agak berbeda dengan biasanya di antaranya ada penambahan ujian teori semua jenjang tingkatan sabuk, menyusul materi Juhojyutsu (tehnik beladiri kuncian) khas perguruan KKI, berikutnya Kihon/ dasar dan uji kumite atau tarung sesunguhnya.
Pelaksanaan ujian ini merupakan salah satu agenda organisasi KKI Provinsi Banten yang terus digulirkan walaupun dalam keadaan pandemik berdampak pada semua sektor, para pelatih ranting dan dojo terus berupaya agar binaannya tetap berlatih dan bisa mengikuti rangkaian agenda seperti Shiken Kyu per semester ini,” ungkap H. Sukri Manja Palanrai Ketua Umum KKI Kota Tangerang Selatan.
Karena wabah covid-19 yang belum juga berujung, maka latihan Karate dalam rangka membina generasi penerus yang bermental dan berkarakter harus berjalan sebagaimana mestinya, walaupun tetap mengedepankan kewaspadaan atas virus yang melanda dunia secara global tak terkecuali negara kita tercinta Indonesia. “Anak karate tidak boleh takut sama corona virus, latihan terus otomatis imun kita menjadi kuat, dan berpikiran positif,” ujar H. Sukri murid dari Sensei Lahamang Makassar menambahkan.
Lebih lanjut Sukri Manja mengatakan, Latihan karate juga mampu menumbuhkan rasa saling menghormati dan membangkitkan rasa percaya diri, seorang karateka dituntut untuk belajar dan mampu mengatasi tantangan-tantangan apa pun bentuknya dan ini didapatkan ilmunya saat sesi latihan rutin.
Ketua Ranting KKI-Villa Mutiara Serpong, Supriyanto atau yang biasa disapa pak RT mengatakan, “Paling tidak dengan latihan karate waktu untuk main Gadget anak pasti berkurang. Ketika sudah mulai kenal pertandingan, mereka pasti akan merasa tertantang dan semangat, “ ujarnya usai menerima Sabuk Coklat dari Dewan Guru KKI Banten.
“Apalagi kalau ada latihan gabungan atau ujian seperti ini, anak-anak pasti senang karena jadi nambah teman, lebih ramai, dan seru. Lagi pula, banyak orangtua yang senang kok kalau anaknya bermain di luar rumah, keluar keringat, jadi tidak cuma berdiam diri di rumah lihat monitor hp, tablet, atau tv, “ jelas pak RT.05 VMS.
“Nah, di situlah kita sebagai orangtua berperan menyampaikan nilai-nilai positif dibalik latihan karate, seperti kalau kepukul itu sakit. Jadi jangan asal pukul. Jangan kasar, jangan sakiti orang atau anak lain, harus saling sayang, tolong menolong dan setia kawan, “ imbuhnya.
“Bagi beberapa karateka asuhan Dojo Pusat KKI Kota Tangsel, latihan karate bukan hanya sebatas mampu membela diri dari ancaman kekerasan atau bentuk lainnya seperti bullying, tapi juga mampu menghasilkan prestasi yang membanggakan diri sendiri, orangtua, perguruan dan guru di sekolah.
Ujian dan gasshuku ini diikuti empat Cabang yakni Kota Tangsel sendiri sebagai tuan rumah, berikutnya KKI Kab. Tangerang, Kab. Lebak dan Kota Serang. Kali ini KKI Kota Tangerang, Cilegon dan Kab. Pandeglang belum bisa ambil bagian disebabkan ketatnya pengawasan terhadap lingkungan dampak PSBB pemerintah setempat yang berakibat terkendala dengan jadwal latihan anak-anak. Sehingga sampai saat ini belum siap mengikuti ujian dan gasshuku”, papar Ketua Panpel Sensei Marwanto saat usai ujian.(*)