• Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Redaksi
Lampungnews.com
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial
No Result
View All Result
Lampungnews.com
No Result
View All Result

Mensos Kenalkan Program PENA di Forum Ekonomi Internasional OECD

Alian by Alian
7 April 2023
in Nasional, News
0
SHARES
16
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, Lampungnews.com– Menteri Sosial Tri Rismaharini mengungkapkan program pemberdayaan merupakan upaya pemerintah dalam mengatasi kemiskinan. Salah satu upaya Kemensos dalam pemberdayaan adalah mengembangkan Program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA).Dalam forum High-Level Roundtable “Start-up Asia: Chasing the Innovation Frontier – The Case of Indonesia” yang diselenggarakan OECD (Organization for Economic Co-operation and Development) Development Center dan UE secara daring, di Jakarta, Rabu (05/04) lalu.

Mensos mencontohkan ide PENA direplika dari Program Ekonomi (PE) Surabaya pada tahun 2010 yang berhasil menurunkan angka kemiskinan di Kota Surabaya saat ia menjadi Wali Kota.

“Pendekatan ini (pemberdayaan ekonomi) direplikasi dan dimodifikasi untuk program nasional yang disebut Program PENA,” kata Mensos dikutip dalam rilis resmi Kemensos, Jumat (7/4/2023).

Program PENA memberikan pelatihan dan pendampingan untuk menumbuhkan kapasitas penerima manfaat dalam menciptakan kewirausahaan atau usaha rintisan (start-up) yang berkelanjutan.

“Saat saya mulai, kemiskinan di Surabaya mencapai 14%. Langkah diambil dalam tonggak sejarah. Menjangkau hanya 86 perempuan dari daerah pinggiran di Surabaya, kami memulai Pahlawan Ekonomi Surabaya (PE) pada tahun 2010,” ungkapnya.

Selama perjalanan sepuluh tahun itu, katanya, peserta tumbuh dari 86 menjadi 12.382 pada tahun 2020. Beberapa dari kelompok tersebut kemudian menguasai keterampilan dan mencapai level baru sebagai jutawan dan miliarder.

Angka kemiskinan turun drastis menjadi 5%.Serupa dengan PE, Program PENA kemudian direplika dan dimodifikasi oleh Kementerian Sosial di era kepemimpinannya.

PENA sebagai program kewirausahaan menyasar kelompok miskin dan rentan yakni penerima manfaat program bantuan sosial (Program Keluarga Harapan dan Program Sembako) dengan memberikan pelatihan dan pendampingan untuk menumbuhkan usaha berkelanjutan. Bedanya, ditambah bantuan modal yang disesuaikan rencana bisnis atau usaha penerima manfaat.

“Tahun lalu kami memulai dengan 5.209 keluarga dan berencana memperluas lebih jauh menjadi 7.500 keluarga tahun ini,” kata Mensos.

Penerima manfaat PENA dipilih melalui serangkaian proses seleksi dengan kriteria tertentu seperti kelompok usia produktif dan memiliki rintisan usaha (start up). Rencana ide usaha kemudian diajukan hingga diproses untuk diseleksi. Jika diterima, penerima akan mendapatkan manfaat penuh dari PENA termasuk modal dan konsultasi bisnis.

“Semua penerima manfaat PENA diberikan akses sesi mingguan dengan mentor yang membantu mereka dalam pengembangan produk, pemasaran digital, dan pengelolaan keuangan,” ungkap Risma.

Tak hanya itu, Kementerian Sosial juga mendorong pemberdayaan ekonomi inklusif dengan menyasar program PENA untuk penyandang disabilitas.

“Kalau penyandang disabilitas, gelandangan, pengemis, dan kelompok jalanan lainnya bisa melakukannya, siapapun juga bisa melakukannya. Aku percaya semua orang bisa hidup lebih baik, keluar dari kemiskinan,”ungkapnya.

Sejak 2016, Indonesia telah mendukung pengembangan start-up melalui beberapa program yaitu dukungan inkubasi dan pendampingan untuk menumbuhkan inovasi-inovasi dengan tujuan pembangunan inklusif dan berkelanjutan.

Dalam hal ini Direktur OECD Development Center Ragnheiður Elín Árnadóttir mengatakan, OECD menempatkan Indonesia dalam prioritas utama agenda pembangunan.

“Kami menyadari setelah melihat penjelasan inovasi (pemerintah Indonesia) bahwa membentuk kewirausahaan adalah kunci meningkatkan pertumbuhan ekonomi,”katanya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang juga hadir dalam forum mengatakan peran Pemerintah Indonesia baik Kemensos, Kemenparekraf, dan Kominfo dalam pengembangan startup tidak hanya menghasilkan dampak ekonomi tetapi juga memberikan manfaat tambahan lingkungan sosial.

“Pemerintah memiliki kepedulian yang sangat terhadap program start-up seperti dengan melakukan undangan, pelatihan, promosi, di dalam negeri dan juga di luar negeri,”kata Sandiaga.

Sementara itu, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Vincent Piket mengatakan contoh kondisi start-up di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang cepat. Di saat yang sama, pemerintah telah membuka kesempatan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat miskin dengan memberikan akses kepada teknologi dan berbagai layanan.

“Agenda pertumbuhan yang bagus di Indonesia untuk membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi, seperti yang disebut Pak Sandiaga Uno dan terima kasih untuk Menteri Sosial Tri Rismaharini yang telah terus mendukung kewirausahaan kelompok rentan dan disabilitas. Hal ini tentunya bisa dijadikan contoh bagi negara-negara lainnya dalam membuat unit-unit usaha mikro, start-up baru bagi kelompok masyarakat miskin untuk menjadi berdaya dan mandiri,”katanya.

Annalisa Primi, Kepala Bidang Pengembangan dna Transformasi Ekonomi OECD Development Centre, juga mengungkapkan apresiasi luar biasa yang telah dikerjakan Mensos Risma selama ini.”Terima kasih Mensos Risma atas upaya nyata (real) membentuk kewirausahaan inklusif mikro untuk membantu warga miskin menjadi sejahtera. Praktik baik yang bisa dicontoh para pemangku kepentingan lainnya,”pungkas Annalisa.

Acara juga dihadiri oleh Kementerian Kominfo, dan perwakilan organisasi/lembaga baik nasional dan internasional serta perwakilan Start-up Indonesia lainnya.OECD merupakan sebuah organisasi internasional beranggotakan 38 negara maju yang berpusat di Paris, Perancis, memiliki misi untuk membentuk kebijakan yang mendorong kemakmuran, kesetaraan, kesempatan dan kesejahteraan bagi semua pihak. OECD menggandeng sejumlah negara sebagai mitra utama, salah satunya Indonesia. Adapun sesi The Roundtable membahas transformasi ekonomi di Asia yang mengerucut gambaran start-up di Asia.(*)

0
SHARES
ShareTweet
Tags: #trirismaharinikemensos
Previous Post

Bimtek Petugas, Dirjen PHU: Hibahkan Diri Layani Jemaah Haji

Next Post

Indonesia Sabet Dua Gelar Ajang MHQ di Brunei Darussalam

Related Posts

IFN Indonesia Dialogues 2025 Siap Digelar, Bahas Masa Depan Keuangan Syariah di Indonesia

17 Mei 2025
8

Mensos Gus Ipul: Lebih dari 9.000 Calon Siswa Terdaftar di Sekolah Rakyat 

16 Mei 2025
6

PRIMA Dukung Kebijakan Presiden Prabowo Wujudkan Pasal 33 UUD 1945

7 Mei 2025
33

LPPOM MUI Dorong Sertifikasi Halal Ratusan Tempat Penggilingan Daging di Indonesia 

6 Mei 2025
12
Next Post

Indonesia Sabet Dua Gelar Ajang MHQ di Brunei Darussalam

Luncurkan PENA TV, Mensos Minta KPM Tak Lelah Belajar dan Jeli Bidik Peluang Usaha

Pelunasan Biaya Haji Reguler Dibuka 11 April 2023, Ini Besaran per Provinsi

Mensos Risma Bujuk Orangtua Anak Penderita Hidrosefalus di Sampang Agar Bersedia Berobat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA ACAK

Nasional

Hadir di Tengah Keluarga Nahdliyyin, Mensos Catat dan Segera Tangani Keluhan Para Santri

20 Mei 2023
15
News

PM Tampan Justin Trudeau Sapa Indonesia Lewat Vlog Bareng Jokowi

10 Juli 2017
54
Hukum

Cabuli Keponakan Hingga Hamil, Pegawai Honorer Ditangkap Polisi

23 Januari 2017
78
Lifestyle

Disapa ‘Hai Baby’ oleh DPR Ian, Fans auto Histeris

7 Desember 2022
74
Bandar Lampung

Jenderal Bintang Tiga Ini Menangis, Rupanya Ini Yang Ditakuti

7 Februari 2017
492
Lampungnews.com

Copyright@2019

Lampungnews.com adalah salah satu portal berita yang menyuguhkan informasi berkualitas, dalam bentuk berita tulis/teks, berita foto maupun video. Dengan tagline Dinamis dan Inspiratif. Kami hadir selama 24 jam atau 7 hari dalam sepekan.

  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Redaksi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial

Copyright@2019