Jakarta, Lampungnews.com-Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) Kementerian sosial berhasil melebihi target pada tahun 2023. Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Pepen Nazarudin saat menjadi narasumber kegiatan diskusi bersama wartawan dalam wadah Forum Salemba 28 (Forsa 28) ke-5 di Kantor Kemensos, Jakarta, Kamis (21/12).
Lebih rinci, Pepen memaparkan realisasi per pemerlu pelayanan kesejahhteraan sosial (PPKS). Penyandang disabilitas misalnya, terdapat 61.097 orang yang menerima manfaat ATENSI. Angka ini melebihi target 51.200. Sementara itu, ATENSI Anak dengan target 33.400 berhasil realisasi 43.400 (130%), ATENSI Lanjut Usia targetnya 29.000 dengan realisasinya 60.239 (208%), dan ATENSI bagi Korban Bencana dan Kedaruratan targetnya 20.000 dengan realisasi 42.705 (214%), serta literasi khusus bagi disabilitas targetnya 55.000 dengan realisasinya 56.050 (110%).
Dikatakan Pepen, Ditjen Rehsos memiliki keunikan dalam penanganan masalah sosial dimana penanganan bersifat individual berdasarkan hasil asesmen. Sehingga setiap orang mendapatkan penanganan dan nilai bantuan yang berbeda. “Bantuan di Rehsos berdasarkan pada asesmen saat membantu seseorang, sifatnya lebih fleksibel berdasarkan kasus orang perorang,”katanya.
Realisasi ini ditopang oleh keberadaan 31 Unit Sentra ATENSI yang tersebar di seluruh Indonesia. Setiap sentra memiliki jangkauan wilayah dan diberi kewenangan untuk melaksanakan semua tugas dan fungsi Kemensos di daerah. Selain itu, besarnya realisasi juga tidak terlepas dari komitmen Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
“Kebijakan Bu Menteri sekarang lebih kepada yang terasa manfaatnya di masyarakat dan mengurangi acara seremonial, sehingga anggaran tersebut dioptimalkan sehingga kelebihan capaian target dapat terjadi,” jelasnya.
Salah satunya adalah peniadaan acara seremoni untuk peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) dan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN). Mensos mengalihkan anggaran seremoni untuk pelaksanaan operasi katarak yang masif di seluruh Indonesia.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Pepen juga memaparkan bahwa Kemensos telah memproduksi 12.588 unit alat bantu, termasuk yang terbaru GRITA dan GRUWI yang sedang diproduksi. Pepen juga memaparkan kondisi terkini penanganan korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dimana Kemensos telah menangani 1.359 korban di tahun 2023.(*)