Jakarta, Lampungnews.com-Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan, SDM & Corporate Secretary PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re, Robbi Yanuar Walid mengungkapkan bahwa masih minimnya literasi terkait pemahaman asuransi di Indonesia. Dimana berdasarkan data tahun 2022 tercatat hanya mencapai 2,7 persen dari 282 juta jiwa.
“Orang tahu asuransi itu hanya 2,7% dari seluruh populasi. Jadi sangat-sangat minim dan di ASEAN kita termasuk tiga terendah. Kita masih kalah sama Thailand Sama Malaysia, apalagi Singapura,”kata Robbi dalam acara Media Partner Literation Day di Sentul, Bogor, Selasa (17/12/2024).
Bahkan pengeluaran masyarakat Indonesia untuk membeli asuransi kata Robbi juga masuk ke dalam salah satu tiga terendah di ASEAN. Yang mana pembelian asuransi tidak sampai Rp2 juta untuk pengeluaran premi.
“Jadi memang betul-betul tidak merata di Indonesia sangat rendah Nah ini menjadi tantangan sendiri,”kata dia.
Untuk meningkatkan literasi tersebut, pihaknya meluncurkan program “Indonesia Re Mengajar”.
Program ini telah dilaksanakan secara berkesinambungan dari tahun ke tahun guna memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait asuransi sebagai alat penting dalam perencanaan keuangan, baik pribadi maupun bisnis.
“Berangkat dari situ Indonesia Re ini punya tanggung jawab moral dan kedepannya juga kita akan terus mengembangkan Program Indonesia Re Mengajar ini untuk lebih dapat menjangkau lebih banyak lagi konsumen atau calon konsumen untuk asuransi. Kita mau meningkatkan Penetrasi, inklusifitas, dan literasi dari asuransi ini di Indonesia,”ucapnya.
Sebagai informasi, program ini turut melakukan kolaborasi dengan narasumber dari perusahaan asuransi lainnya. Ada juga sesi panel talk yang memaparkan fakta-fakta di industri asuransi. Serta bertujuan untuk mengatasi mispersepsi, sambil membuka ruang bagi diskusi yang solutif dan inovatif terkait peran BUMN Asuransi dan Reasuransi sebagai agen pembangunan.(*)