Jakarta, Lampungnews.com-Kementerian Sosial (Kemensos) RI dan Badan Pusat Statistik (BPS) telah memfinalisasi Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). DTSEN ditargetkan akan diluncurkan bulan ini.
“Pada saatnya akan diumumkan, mudah-mudahan bulan ini,” kata Menteri Sosial, Saifullah Yusuf usai bertemu dengan Kepala BPS di Kantor Kemensos, Jakarta, Senin (3/2/2024).
Gus Ipul, sapaan akrabnya, mengatakan finalisasi DTSEN akan dikoordinasikan dengan kementerian terkait. Saat DTSEN tuntas, profil penerima manfaat (PM) akan dipetakan lagi.
“Intervensinya ada yang perlindungan sosial, ada yang rehabilitasi sosial, dan ada yang pemberdayaan sosial,” katanya.
Ia mengatakan ada peluang bertambahnya daftar PM untuk bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan sosial (Bansos), dan Penerima Bantuan Iuran (PBI). Kemensos juga membuka pintu sanggahan dan usul sebagai PM PKH hingga bansos.
“Peluangnya akan kembali lagi bekerja sama dengan pemerintah daerah, dalam hal ini bupati, wali kota, dan para pendamping kami,” katanya.
Ia memastikan DTSEN nantinya akan dicek ulang dan diperbarui setiap tiga bulan sebelum penyaluran Bansos. Sehingga, harapannya bantuan tepat sasaran.
“Data yang sudah final itu, dinamis. Tiap hari ada yang meninggal dan lahir, tiap hari ada yang pindah dan keluar negeri,” katanya.
Gus Ipul mengatakan pemutakhiran DTSEN menjadi sangat penting karena sangat dinamis. Tak hanya dilakukan kementerian dan lembaga tapi juga pemerintah daerah.
“Saya bergembira karena semua berjalan sesuai yang kita rencanakan sebelumnya, dan ini sudah mencapai titik akhir dari seluruh proses yang telah kita lalui,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasari mengatakan DTSEN telah masuk pada titik akhir. Finalisasi DTSEN ini akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan kementerian lainnya.
“Namanya data tunggal ini proses rekonsiliasinya dengan seluruh data-data yang tersedia termasuk data Dukcapil,” katanya.
Sementara itu, Gus Ipul juga turut membahas keseriusan Presiden Prabowo Subianto dalam rencana pembangunan Sekolah Rakyat yang dirancang khusus untuk anak-anak dari keluarga miskin ekstrem. Sehingga pemerintah mendorong agar program ini dapat direalisasikan pada 2025.
“Presiden sangat serius soal Sekolah Rakyat. Kami diminta segera melaporkan progres yang telah dikerjakan dalam beberapa bulan terakhir,”ujarnya.
Diketahui, Sekolah Rakyat ini direncanakan berbentuk boarding school (Sekolah berasrama) yang memberikan lingkungan kondusif bagi anak-anak keluarga miskin ekstrem untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
“Ini boarding school khusus untuk mereka yang berasal dari keluarga berpenghasilan rendah,Maaf ya kalau pasnya itu miskin ekstrem,” jelas Gus Ipul.
Gus Ipul juga menegaskan akan program ini tidak hanya sekadar pendidikan akademik. Sekolah ini juga akan menanamkan nilai-nilai karakter dan keterampilan praktis agar mereka dapat menjadi agen agen perubahan di keluarga mereka.
“Tujuannya agar anak-anak ini bisa menjadi agen perubahan di keluarga mereka, memperbaiki taraf hidup dan membawa dampak positif di lingkungan mereka seperti yang diharapkan oleh Presiden”tambahnya.
Dikerenakan program ini telah disusun, Gus Ipul berharap program ini dapat dieksekusi tahun ini jika proses perencanaan berjalan lancar.
“Mudah-mudahan bisa terlaksana tahun ini. Presiden sangat serius ingin program ini cepat terwujud,” tutup Gus Ipul.(*)