Jakarta, Lampungnews.com – Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menyebutkan masyarakat Indonesia penerima bantuan sosial (bansos) pada tahun depan (2026) harus mendaftar ulang untuk mendapatkan bansos melalui jalur digital.
Nantinya masyarakat yang secara ekosistem digital tercatat sudah memiliki aset tertentu akan otomatis tertolak dan tidak berhak mendapatkan bansos.
Hal tersebut disampaikan Gus Ipul usai menghadiri peringatan Hari Kartini di gedung Aula Kantor Kementerian Sosial RI di Salemba Jakarta Pusat pada Senin (21/4/2025).
“Bansos digital kita sudah berkoordinasi dengan Dewan Ekonomi Nasional (DEN) untuk pembangunan infrastruktur digital,” ujar Saifullah Yusuf.
Kemensos dikatakannya menjadi salah satu model melakukan perlindungan dan jaminan sosial kepada masyarakat melalui penggunaan teknologi.
“Kita ingin kedepannya penyaluran berdasarkan data, kita pro aktif untuk mengukur. Masyarakat penerima bansos kedepannya harus pro aktif dengan mendaftarkan diri melalui syarat-syarat yang diperlukan, sehingga data akurat,” kata dia.
Ia berharap dengan penggunaan teknologi digital bagi penerima bansos maka kedepannya masyarakat tidak ada protes soal tidak mendapatkan bansos. Pasalnya semua akan mendapatkan kesempatan yang sama.
Gus Ipul menyebutkan nanti bansos akan dipadankan dengan semua data-data yang ada di masing-masing lembaga.
“Misalkan terhubung dengan Samsat, PLN, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, dan instansi lainnya yang memerlukan bantuan,” paparnya.
Penyaluran dana nanti akan terhubung dengan infrastruktur digital. Semua data saling terhubung. Ketika seseorang mendapatkan bansos, maka instansi lainnya akan tahu.
“Misalkan dia sudah tidak ada di desil 1, desil 2, desil 3, otomatis dia akan tertolak. Bagaimana penyaluran bansos itu tidak hanya tepat sasaran, tetapi juga efektif dan efisien,” jelas Gus Ipul.
Gus Ipul menegaskan penerapan pemberian bantuan sosial secara digital tersebut akan mulai berlaku pada tahun depan atau tahun 2026.
“Mudah-mudahan tahun depan diterapkan. Kalau semua sudah mapan nanti akan dilaksanakan. Saat ini masih tahap awal. Kita rancang pembukaan pendaftaran bansos.
Kalau nama masuk akan terhubung kemana-mana, misalkan punya motor, rumah, mobil, otomatis itu akan tertolak,” ungkap Saifullah Yusuf.
“Semua orang penerima bansos harus daftar lagi, kalau dia sudah tidak ada di desil 1-3 otomatis akan tertolak, karena akan ketahuan aset-asetnya, misalkan: rumah, motor, atau lahan/tanah/sawah,” terang Gus Ipul.
Ia menyebutkan teknologi saat ini sudah terbangun, dan ada perangkat desa yang dapat diberdayakan untuk penerima bansos belum melek teknologi.
“Kalau sekarang kan pengecekan lewat petugas PKH untuk melakukan ground check. Sampai hari ini belum 100 persen, baru 70 persen karena kendala geografis dan puasa kemarin,” pungkas Gus Ipul. [*]