• Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Redaksi
Lampungnews.com
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial
No Result
View All Result
Lampungnews.com
No Result
View All Result

Kemenag Luncurkan 1.000 Masjid Ramah Penyandang Disabilitas dan Lansia

Alian by Alian
24 Juni 2025
in Nasional, News
0
SHARES
13
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, Lampungnews.com – Kementerian Agama meluncurkan program ngaji fasholatan, serta 1.000 masjid ramah penyandang disabilitas dan lansia sebagai bagian dari upaya menjadikan masjid lebih inklusif, nyaman, dan dapat diakses semua kalangan. Peluncuran ini dilakukan dalam rangkaian kegiatan “Kick Off Program Ngaji Fasholatan dan 1.000 Masjid Inklusif” di Jakarta, Selasa (24/6/2025).

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Abu Rokhmad, mengatakan, masjid tidak boleh hanya menjadi tempat ibadah semata, tapi harus berkembang menjadi ruang pelayanan sosial dan pemberdayaan umat. Terutama, menjadi tempat paling aman, ramah, dan nyaman bagi kelompok rentan seperti lansia dan penyandang disabilitas.

“Bayangkan para lansia bertemu sahabat seangkatannya di masjid, saling menyapa, saling cerita. Tempat yang paling indah untuk mereka adalah masjid. Maka sudah saatnya kita benahi agar masjid benar-benar jadi rumah yang memuliakan semua,” ungkap Abu Rokhmad dalam sambutannya.

Menurutnya, gerakan masjid inklusif tidak hanya menyangkut arsitektur fisik, tapi juga mencakup cara pandang pengurus dan jemaah. Dibutuhkan kesadaran kolektif bahwa setiap warga negara berhak mengakses layanan keagamaan dengan aman dan bermartabat.

Pada kesempatan yang sama, Dirjen juga mengungkapkan pentingnya gerakan Ngaji Fasholatan sebagai pondasi transformasi sosial berbasis spiritual. Ia menyebut, kualitas kehidupan berbangsa sangat ditentukan oleh kualitas salat umat Islam.

“Kalau salatnya benar, yang lain ikut benar. Kalau salatnya rusak, yang lain ikut rusak. Bahkan urusan rezeki, rumah tangga, dan akhlak, semua bisa kita mulai benahinya dari salat,” jelasnya.

Gerakan Ngaji Fasholatan, imbuh Abu, menjadi bagian dari strategi penguatan fungsi masjid sebagai pusat pendidikan karakter. Masjid tidak hanya tempat mengaji kitab, tapi juga tempat mengaji diri, memperbaiki niat, gerakan, bacaan, dan pemahaman makna salat.

Abu Rokhmad juga mendorong kehadiran negara yang lebih konkret dalam mendukung operasional masjid. Ia mengusulkan agar pemerintah mulai merancang skema Bantuan Operasional Masjid, sebagaimana madrasah yang mendapat Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

“Kami mimpi, masjid juga punya Bantuan Operasional Masjid. Kalau BOS bisa satu juta per siswa, kenapa tidak kita ukur juga nilai satu jamaah masjid? Apalagi jemaah subuh,” ujarnya.

Ia menilai, selama ini umat Islam membangun dan merawat masjid secara mandiri dengan semangat kedermawanan yang luar biasa. Namun untuk meningkatkan kualitas layanan, negara perlu turun tangan secara sistemik.

“Masjid kita ini luar biasa. Dibangun gotong royong, tanpa negara. Tapi kalau kita ingin layanan terbaik, maka perlu ada dukungan strategis,” katanya.

Selain itu, Abu juga mengatakan bahwa khotbah Jumat merupakan media penting untuk menyampaikan agenda-agenda pembangunan. Dari mimbar Jumat, pesan tentang toleransi, ketahanan keluarga, bahaya narkoba, hingga isu stunting bisa disampaikan tanpa biaya besar.

“Kita bisa dorong pesan-pesan negara lewat khotbah. Tapi kalau Jumatannya tidak sah karena khatibnya tidak memenuhi syarat, siapa yang rugi? Negara juga rugi,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah, Arsad Hidayat, menjelaskan bahwa kondisi masjid saat ini masih jauh dari ideal dalam menjamin akses bagi kelompok rentan. “Data survei dari Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat menyebutkan, dari 47 masjid yang dicek, 46 di antaranya belum ramah terhadap penyandang disabilitas dan lansia. Ini pukulan besar bagi kita,” ujarnya.

Menurut Arsad, temuan itu menunjukkan bahwa masjid belum diperlakukan sebagai ruang publik yang menjunjung prinsip keadilan akses. Padahal, berdasarkan data BPS, sebanyak 8,5 persen atau sekitar 23 juta penduduk Indonesia adalah penyandang disabilitas. “Kita harus ubah mindset. Jangan lagi ada anggapan bahwa penyandang disabilitas cukup ibadah di rumah,” tegasnya.

Kementerian Agama, lanjut Arsad, telah mengeluarkan Keputusan Dirjen Bimas Islam Nomor 958 Tahun 2021 yang menjadi dasar pengembangan masjid ramah penyandang disabilitas dan lansia. Regulasi tersebut mengatur standar minimum sarana fisik, seperti jalur landai, toilet khusus, serta pelatihan bagi pengelola masjid agar mampu melayani semua jamaah secara adil dan manusiawi.

Masjid Istiqlal dan Masjid el-Syifa di Ciganjur disebut Arsad sebagai contoh baik yang telah menyediakan akses vertikal untuk penyandang disabilitas dan toilet khusus. Di sisi lain, ia mengapresiasi kolaborasi Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an yang telah mengembangkan panduan Al-Qur’an ramah disabilitas sebagai dukungan literasi ibadah yang setara.

“Ini bukan soal arsitektur semata, tapi menyangkut cara pandang kita terhadap siapa saja yang berhak mendapat tempat di masjid. Tugas kita sekarang adalah memastikan hasil program ini betul-betul diteruskan ke tingkat pengelola masjid,” pungkas Arsad.

Ketua PBNU KH Masyhuri Malik menyampaikan dukungan penuh atas program masjid inklusif yang digagas Kementerian Agama. Ia menyebut para pengelola masjid sebagai “mujahid” yang memperjuangkan nilai-nilai Islam raḥmatan lil-‘ālamīn secara konkret.

“Antum semua adalah mujahid fi sabilillah. Jangan anggap remeh pekerjaan mengurus masjid. Ini bagian dari merawat warisan para ulama dan pendiri bangsa,” ujar KH Masyhuri.

Menurutnya, masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pembinaan komunitas, termasuk komunitas lansia. Ia menekankan pentingnya program yang mendorong interaksi sosial yang sehat dan bermakna di kalangan jamaah lansia. “Kalau lansia berkumpul dan aktif di masjid, itu bikin mereka panjang umur,” tuturnya.

Ia juga mengungkapkan pentingnya program keberlanjutan. “Jangan sampai seminar ini selesai di ruangan saja. Tindak lanjut itu yang penting. Kalau enggak ada lanjutan, belum bisa disebut mujahid,” ujarnya sembari menekankan perlunya sinergi antara pengurus masjid dan otoritas keagamaan.

KH Masyhuri mengapresiasi pendekatan yang tidak hanya menyentuh aspek spiritual, tapi juga sosial dan psikologis jamaah. “Kalau kita ajari lansia dengan cara yang menyenangkan, mereka bisa awet muda. Masjid harus jadi tempat yang hidup, bukan hanya rutinitas ibadah,” tandasnya.(*)

0
SHARES
ShareTweet
Previous Post

Sambut 1 Muharam, Kemenag Gelar Rangkaian Acara Religius, Inklusif, dan Ramah Alam

Next Post

Kemenag Gelar Nikah Massal Gratis di Masjid Istiqlal

Related Posts

Pemerintah Dorong Kemajuan Industri Tekstil, Alas Kaki Hingga Kulit Agar Semakin Mendunia di Indo Leather & Footwear 2025

14 Agustus 2025
4

Indo Leather & Footwear Expo 2025 Kembali Digelar 14–16 Agustus 2025 Mendatang

11 Agustus 2025
7

Pemerintah Buka Rencana Bangun Sekolah Rakyat di Wilayah Transmigrasi

7 Agustus 2025
17

Pemerintah Dorong Pertumbuhan Eskpor Industri Kosmetik Dalam Indobeauty Expo 2025

7 Agustus 2025
10
Next Post

Kemenag Gelar Nikah Massal Gratis di Masjid Istiqlal

BPKH Limited Catat Peningkatan Laba Bersih Rp15,5 Miliar 

Menag Sebut Rp309 Miliar Terkumpul untuk Lebaran Yatim dan Penyandang Disabilitas 2025

571 Ribu Penerima Bansos Terdeksi Main Judol, Gus Ipul Dorong Pemda Aktif Verifikasi dan Validasi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA ACAK

Entertainment

Lesti Kejora Bakal Meriahkan Konser IL DIVO di Jakarta November Mendatang 

1 Agustus 2023
42
Hukum

Rayakan Harlah, Ditpolair Tangkap 38 Tersangka

5 Desember 2017
28
Daerah

Ibu Bhayangkari Tak Kenakan Bawahan Saat Digrebek Bersama Oknum Perwira Polisi

26 Juli 2017
220
Bandar Lampung

Aster Mabes TNI Kunjungi Lokasi TMMD di Bandarlampung

13 April 2017
141
Daerah

Polsek Pringsewu Tangkap Lima Pelaku Perjudian

19 Januari 2017
44
Lampungnews.com

Copyright@2019

Lampungnews.com adalah salah satu portal berita yang menyuguhkan informasi berkualitas, dalam bentuk berita tulis/teks, berita foto maupun video. Dengan tagline Dinamis dan Inspiratif. Kami hadir selama 24 jam atau 7 hari dalam sepekan.

  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Redaksi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial

Copyright@2019